Saturday, August 21, 2021

Review Jurnal 3 untuk Buddy



Kali ini buddy saya adalah mbak Restu Anjarwati dari Tim Familenial

Tema: Pendidikan Berkualitas Berawal dari Keluarga

Apa yang sudah baik?

Tim familenial terdiri dari Leader dan dengan struktur yaitu curriculum developer, public relationship, creative designer dan portofolio coordinator.

Tim Familenial mengajak untuk mengubah masalah menjadi tantangan dengan menerimanya, menyelaminya dan bersama-sama mencari akar masalahnya.

Jurnal tim disajikan dengan baik, lengkap, detail dengan presentasi yang menarik melalui aplikasi online.fliphtml5.com sehingga mudah dibaca seperti e book. Disajikan dengan warna yang soft sebanyak 43 halaman.

Dalam SDGs atau Sustainable Development Goals, problem yang diangkat termasuk dalam tujuan keempat. Semoga dengan mengangkat masalah ini dan menyelesaikannya dapat pula menjadi solusi bagi problem dunia. Dan bermanfaat buat sesama.









Apa yang perlu diperbaiki?


Dalam perumusan problem statement seharusnya adalah sebuah masalah yang perlu diatasi.


Tertulis “Pendidikan Berkualitas Berawal dari Keluarga”

Kalimat di atas belum menyatakan sebagai sebuah masalah, kalimat tersebut adalah kalimat pernyataan yang benar, bukan pernyataan masalah.

Misalnya bisa dituliskan seperti ini:
-Banyak keluarga yang belum melakukan aktivitas mendidik yang sebenernya. (Ini terasa sekali sebagai sebuah masalah)

-Banyak keluarga yang belum sadar pentingnya pendidikan keluarga.

-Atau kalimat lainnya yang mengandung sebuah masalah.

Ini menjadi titik perhatian saya saat melihat pada pertanyaan “Why”
Akar masalahnya dari problem statement yang diangkat yaitu “Pendidikan Berkualitas Berawal dari Keluarga”
Yang pertama karena doa anak yang shalih/shalihah akan menjadi amal jariyah kedua orang tuanya.
Yang kedua karena Allah sudah menyebutkan bahwa kita harus memelihara diri kita dari api neraka.
Yang ketiga karena keluarga menjadi individu merdeka yang dijamin UUD 1945.


Menurut hemat saya jawaban pertanyaan “why” ini seharusnya mengarahkan pada akar permasalahan. Setelah menyimaknya, sebenernya ketiga hal tersebut diatas adalah landasan atau alasan bahwa kita harus melakukan pendidikan keluarga yang berkualitasSedangkan akar permasalahan adalah hal-hal yang seharusnya akan diatasi. Jadi dimulai dari redaksi problem statement yang mengandung masalah.


Misalnya seperti ini 


“Mengapa banyak keluarga yang belum sadar pentingnya pendidikan keluarga?”
-karena menyerahkan pendidikan full ke sekolah

Mengapa banyak keluarga menyerahkan pendidikan full ke sekolah?
-Karena banyak keluarga belum mengubah mindsetnya.

Mengapa banyak keluarga yang belum mengubah mindsetnya?
-Karena banyak keluarga yang tidak mau belajar

Mengapa banyak keluarga yang tidak mau belajar?
-Karena merasa belajar itu beban buat dirinya.


Mengapa merasa belajar itu beban buat dirinya?
-Karena sudah sibuk dengan urusan mencari nafkah dan lainnya

-Mengapa sudah sibuk dengan urusan mencari nafkah dan lainnya?
-K
arena banyak keluarga tidak tahu perannya masing-masing terhadap pendidikan anak.

Dst sampai ketemu penyebabnya/mentok pertanyaan dan jawaban berputar di area itu.


Jadi dengan problem statement
“Mengapa banyak keluarga yang belum sadar pentingnya pendidikan keluarga?”
Di dapat akar masalahnya:
“Banyak keluarga tidak tahu akan perannya masing-masing terhadap pendidikan anak.”


Dengan mengatasi akar permasalahan maka problem statement akan bisa diatasi.

Ini contoh sajaa, bisa disesuaikan dengan yang dirasakan oleh masing-masing anggota tim.



Kemudian yang kedua, banyak dan sangat lengkap sekali mengutip pandangan para ahli, dan berbagai artikel, diantaranya:

-Ustadz video Abdul Kholiq, praktisi dan konsultan lembaga pendidikan karakter berbasis fitrah, dengan tema Pendidikan Karakter Nabawiyah-Pendidikan era Industri 4.0.

-DK Wardhani, praktisi homeschooling, yang telah menerapkan pendidikan berkualitas di rumah.

-Kuliah Telegram AHA! Pendidikan dasar tentang pendidikan anak, pendidikan merupakan tanggung jawab penuh bagi kedua orang tuanya.


-A Home Team, bersama Ibu Septi dan Pak Dodik
Bahwa dalam keluarga buatlah tujuan bersama, mulailah segala sesuatu dari apa yang ingin kita capai. Start from the finish line.

-Tabroni, S.Ag, M. Pd.I, bahwa rumah adalah pondasi untuk menyiapkan pendidikan berkualitas.


-Ivan Illich, kritikan-kritikan terhadap sekolah formal.

Analisis 360 derajat
-Berbagai pandangan dari sejumlah praktisi homeschooling dan konsultan pendidikan dapat memperkuat fakta dan data bahwa pendidikan di rumah adalah keharusan. Mengenai bagaimana teknisnya disesuaikan dengan kebutuhan individu.

Referensi yang sangat banyak ini semoga bisa diambil benang merahnya untuk dibawa ke dalam perumusan masalahnya dan dapat menjadi sebuah gambaran besar bagi pendidikan berkualitas untuk keluarga akan menjadi seperti apa. Dengan referensi ini pula semakin memperkuat sebuah action apakah nanti yang akan dilakukan, dimulai dari langkah sederhana yang do-able, dapat dilakukan, menyenangkan dan tidak menjadi beban, agar dapat terus dilakukan secara terus menerus dan setahap demi setahap.

Ternyata banyak keluarga yang telah menjalankannya dan membuat anggota keluarga happy dan menunjukkan perkembangan anak yang lebih baik. Anak yang bahagia dan merdeka. Dan ternyata tak hanya anak yang belajar namun juga orang tuanya yang tumbuh bersama.



Proses apa yang dilihat saat menjadi problem statement individu menjadi problem statement bersama?

Problem Statement Tim dapat dirumuskan dengan lebih dikembangkan lagi dari pernyataan “Pendidikan berkualitas berawal dari keluarga”.

Dapat dibuat dengan kalimat yang mengandung masalah yang akan diselesaikan.

Tim mengetahui mengapa hal ini menjadi permasalahan. Tim merasa terpanggil untuk menghadirkan pendidikan anak berkualitas menurut versi terbaik bagi tim. Keluarga memiliki tanggung jawab penuh atas pendidikan anak. Namun untuk membentuknya dibutuhkan membangun keluarga berkualitas A. Tim Familenial melakukannya bersama-sama terhadap masing-masing keluarganya.

Tim mengetahui bagaimana permasalahan ini selesai.

Yaitu ketika menemukan pijakan tujuan pendidikan serta meramu program, menerapkan komunikasi efektif dan produktif, menjalankan pendidikan berbasis keluarga, merencanakan, menjalankan, mengevaluasi kegiatan anak bersama keluarga sebagai pembelajaran bermakna.





Seberapa efektifkan Starbursting untuk pendalaman masalah?

Mungkin diawali dengan perumusan problem statement yang mengandung sebuah masalah sehingga tergambar masalah apa yang akan diselesaikan.
Dengan membaca analisis masalah dengan metode starbursting seharusnya dapat terdeskripsi dengan jelas gambar besar yang menjadi problem statementnya, akar masalahnya dan sedikit banyaknya tergambar apa yang akan dilakukan bersama dengan tim. Namun saya belum menemukan akar masalah yang menjadi penyebabnya.

Tim Familenial telah berusaha melakukannya dengan sangat baik dan terstruktur. Lengkap dan detail sekali. 



Demikian masukan dari saya, mohon maaf jika kurang berkenan, selama ini demikianlah yang saya pahami, sangat terbuka untuk dapat melakukan diskusi.

Membaca jurnal Tim Familenial ini saya jadi numpang refreshing belajar tentang bagaimana pentingnya pendidikan di rumah. Peran orang tua benar-benar dibutuhkan disini. Saya yang sudah sekitar 4 tahunan menjalani homeschooling, banyak sekali manfaatnya juga tantangannya. Sampai akhirnya saya merasa membutuhkan partner yang tepat untuk anak saya lebih mengembangkan potensinya. Tetap tidak menafikan peran orang tua, namun disini orang tua sparing partner dengan sekolah yang punya visi misi yang sejalan.


#materi3
#reviewjurnal3
#ibupembaharu
#bundasalihah
#darirumahuntukdunia
#hexagoncity
#institutibuprofesional
#semestaberkaryauntukindonesia

Monday, August 16, 2021

Jurnal 3 Memahami Masalah


Hari Rabu mendapat materi dari Bu Septi tentang "Memahami Masalah bersama Tim", dan kepada tim harus disampaikan sesuai kebutuhan. Kemudian secara singkat saya menyampaikannya melalui video powerpoint dengan durasi 2 menit.

Setelah diskusi 3 kali selama 2 minggu, kami mendapatkan problem statement tim “diyang binangkit” dan analisis starbursting, bisa dilihat pada link berikut:


https://docs.google.com/file/d/12DzhWW1GNnZwB2h4VYCg4dcxXiUebqQ5/edit?usp=docslist_api&filetype=msword

Keseruan menentukan problem statement  dan membuat jurnal tim bersama  


- Waktu yang sempit untuk diskusi, dua minggu hanya 3 jam saja bertemu via “club house” sisanya lewat Whatsapp Group. Bahagianya, kalau udah ngumpul di “club house” mereka bisa memberikan ide sebanyak banyaknya, beda jika di WAG masih terhalang jam online yang berbeda. Walau terkadang lewat club house juga tidak terlalu lancar karena kendala jaringan internet.

-Saat brainstorming banyak ide muncul dan secara bersama-sama dapat memahami bagaimana mendalami sebuah masalah dan mengurainya dengan lebih detail.

-Berbarengan dengan event Questival Kemerdekaan, sehingga seperti berkejaran dengan banyak sekali hal yang mesti dituntaskan. Semoga teman-teman merasa bahwa ini adalah sebuah pembelajaran tentang manajemen waktu, mengenal ritme belajar sebagai ibu Pembaharu, dan secara ga langsung ngerasain bagaimana belajar bersama bu Septi. Hehehehe..

-Ada teman dan keluarga dalam Tim yang terkonfirmasi, sehingga mereka terpaksa ijin untuk tidak terlalu aktif di grup. Alhamdulillah teman yang lain sangat mendukung.

Daan jadilah jurnal tim kami yang amat sangat keren, bikinan mbak Nani yang suka banget corat-coret tulisan. Niih linknyaa.

https://docs.google.com/file/d/117DxRHTzDjiNGKSS4vsEQxzzi_rdmHy-/edit?usp=docslist_api&filetype=msword


















Demikian jurnal ketiga ini. 
Semoga tetap bisa menjaga semangat sampai akhir.

#materi3

#ibupembaharu

#bundasalihah

#darirumahuntukdunia

#hexagoncity

#institutibuprofesional

#semestaberkaryauntukindonesia




Sunday, August 1, 2021

Review Jurnal 2 Membangun Tim

Membaca user persona milik mbak Widhyanua Sarjana, tentu banyak istri dan perempuan yang juga mempunyai mimpi yang sama. Kategori problem statement yang diambil adalah tentang Finansial Keluarga.

Lebih jelasnya bisa dilihat di link jurnal milik mbak Nua

https://drive.google.com/file/d/1vBZQClqb5zMfYgiRIaIXgGN1ujDanLj4/view?usp=drivesdk


Alhamdulillah mbak Nua sudah memiliki tim yang klik dengan dirinya. Semoga bisa berdiskusi, brainstorming dengan timnya, akan melakukan improvement apa saja untuk mengatasi akar masalah yang sudah ditentukan dalam analisis akar masalah.

Semoga langgeng kerja bareng timnya, penting memiliki chemistry diantara member tim. Perlahan yang penting sejalan. Jika terdapat kesulitan atau hambatan semoga tetap semangat, tidak menyerah dan konsisten terhadap mimpi yang telah kita tuliskan, selalu mohon petunjuk dan bimbingan Allah terhadap setiap langkah yang ditempuh.


Untuk review lebih lengkapnya bisa dilihat pada form dibawah ini.




#umpanbalik2
#membanguntimyangsolid
#ibupembaharu
#bundasalihah
#darirumahuntukdunia
#hexagoncity
#institutibuprofesional
#semestaberkaryauntukindonesia


Mastermind dan False Celebration

  Anggota Tim yang memberikan sarannya:  #ibupembaharu #bundasalihah #darirumahuntukdunia #hexagoncity #institutibuprofesional #semestaberka...