Monday, December 25, 2017

Masa kecilku yang special

Masa kecil bersama orang tua

Hmmmmmm klo cerita tentang masa kecil bukan untuk menjelekkan siapapun yaa tapi lebih untuk mengeluarkan semua terutama yang ga enak buat self healing ke diri sendiri sih tujuannya. Karena posisi saat ini saya sudah memahami, menerima dan berusaha untuk move on dari keadaan yang tidak mengenakkan. Juga sudah menyadari bahwa apapun yang dilakukan di dunia ini pasti ada pertanggungjawabannya. Diharapkan saya tidak mengulang lagi kesalahan yang lalu, dan dapat meneladani yang baik dari kejadian masa lampau.


Yang saya ingat saya dimarahin bapak karena masih ngompol di usia sekitar 5-6 tahunan, muka aku di ciumkan ke kasur sampe basah semua mukaku..mamah bela saya dan saya ditenangin. Segalak itukah? Enggak..mencoba mengingat ingat memang itu yang keluar dari memory otak saya ini.

Sebenernya bapak orang yang baik, mungkin beliau bosen aja karena saya ini keseringan ngompol di kasur. Kalo sebab ngompol ini kemungkinan juga karena saya sering dibully sama kakak saya. Pembully-an berupa pukulan secara fisik dan banyak ejekan-ejekan yang menyakitkan buat saya. Lebih tepatnya lebay saya nanggapinnya dan sering banget nantis bombay. Sehingga tekanan atau depresi ini muncul dalam bentuk ngompol diwaktu kecil.

Sedari saya lahir sudah dibully, dimulai dari asi (air susu ibu) yang sering direbut oleh kakak karena jarak lahir kami dekat hanya 1,5 tahun, sudah agak besar saya dipukul dan direbut mainan, makanan dan barang-barang kesukaan saya. Tujuannya untuk membuat saya marah dan nangis. Emang dasar sayanya yang lemah dan ga tau gimana cara melawan, yah akhirnya berasa menderita dan akhirnya bikin penyakit psikis tertentu yang kronis bahkan hingga saat dewasa. Walaupun saya sedikit demi sedikit sudah move on. Bapak dan Mamah selalu menyuruh saya untuk mengalah, biar tidak diganggu lagi katanya.

Ya begitulaah masa kecil saya yang kurang indah di keluarga.

Ibu saya baik aja, selalu ingin menyenangkan anak, tapi karena bapak adalah seorang tentara jadi yaah uang lebih diprioritaskan untuk keperluan primer. Ditambah lagi di rumah keluarga kami masih menanggung 2 orang adik mamah yang masih sekolah. 

“Ayah ada ayah tiada” semenjak dulu udah kejadian kok, yang namanya dipeluk sama bapak, saya ga pernah merasakan. Apalagi bermain bersama bapak? Gimana sih rasanya? 

Saya pikir seorang bapak emang begitu. Galak, menakutkan, dan ga pernah peluk anak. Walaupun bapak terkesan kaku ada kebaikan bapak yang saya pelajari disiplin, jujur, sholat tidak pernah ketinggalan, mengaji, suka membaca, cerdas, dahulunya bapak seorang dosen. Riwayat pendidikannya dokter umum karena alasan ekonomi, beralih ke dokter hewan, kabarnya pendidikan dokter hewan lebih murah. Jadi bapak lulus sebagai dokter hewan dan masuk wajib militer, jadinyaa dokter hewan tentara, begitulah. Sempat menjadi dosen di Universitas Gajah Mada. Dan bapak berhenti menjadi dosen karena memutuskan untuk menjadi tentara. Sangat disayangkan menurut saya..

Selain suka membaca tulisan bapak pernah dimuat di majalah Intisari sekitar tahun 1980an. Dulu masih saya simpan majalahnya saya baca juga dan keren kok tulisannya. Bapak juga ngajarin klo sedang adzan, langsung bersiap untuk sholat, terutama adzan maghrib, televisi tidak boleh dinyalakan dan harus langsung sholat berjamaah. Sayanya aja kadang-kadang ga ikut berjamaah karena biasalah klo baca surah agak lama hehehe

Anehnyaa kebaikan bapak semua ada di dalam diri saya. Cieee.. entah kenapa yaa? Saya juga diam-diam ternyata mengidolakan beliau tanpa sadar mencontoh beliau. Keburukannya klo boleh dibilang sekitar 50 persennya ada juga di saya duuuh parah niih..

Keliatan sayang dengan saya klo saya nanya pelajaran yang sulit, bapak jelasin dengan baik dan sabar. Mungkin karena sayanya juga cepet ngerti. Jadi bapak seneng hehehe

Klo sama kakak saya yang pertama, waah galak dan pasti kakak saya nangis setiap belajar. Gara-gara dicubit dan dibentakin. Ya Allah..

Selain itu bapak sama sekali ga mau nganter ke sekolah, heran deh kenapa ini bapak? Tapi kita-kita sih oke aja karena ada transportasi lain kaya becak atau ojek. Memang sih kita anak-anaknya jadi mandiri dan mikir untuk nyari jalan gimana caranya biar bisa pergi ke sekolah, udah SMP sih waktu itu. Dan sempet mikir, bapak tega amat siih, udah hujan-hujan masih disuruh mikir gimana pergi ke sekolah. Hikmahnya..sampai sekarang saya oke aja mau naik angkot, naik becak, naik bajaj okelah yang penting sampai ke tujuan. 

Waktu kami, anak-anaknya sudah besar, kami udah punya power atau sedikit keberanian dan bisa protes ke bapak, gantian deh saya dan kakak komplain ke bapak tentang apapun, walaupun susah untuk berubah paling tidak, bapak mengerti apa yang  diinginkan anak-anaknya.

Jadi inget nih, pernah dulu  waktu kelas 4 SD saya dijemput dari sekolah karena mau dibawa ke dokter gigi, itu saja rasanya seneng banget, rasanya kaya disayang. Apalagi jika orangtua melakukan lebih sering dan dengan tulus, bayangkan aja dampaknya ke anak. Oh iyaa jarang melarang sih klo kedua orangtua saya, lebih ke membiarkan aja selama tidak berbahaya. Main hujan-hujanan boleeh, camping boleeh walaupun agak susah waktu itu ijinnya, main masak-masakan pake api di halaman juga boleh. Sampai lulus SMA kuliah nyeberang pulau juga oke-oke aja tanpa dianter dan dipikirin kost-kostan dan lain-lainnya. Beda lah sama anak kebanyakan. Ciee lagi..

Klo bahagia masa anak-anak banyak saya dapat dari bermain dengan teman-teman di sekitar rumah. Banyak aktifitas seru, manjat pohon, main ayunan, main gelantungan di pohon, main jungkat jungkit, petak umpet, gobak sodor.. dan lain-lain maklumlah anak angkatan hampir tahun 80an.

Kesimpulannya saya jarang main sama orangtua, saya main sama saudara dan temen-teman. Saya yakin orang tua sayaang sama semua anaknya tapi karena mungkin ilmu belum sampai kepadanya menjadikan kasih sayangnya kurang maksimal. 






Friday, December 22, 2017

Yuuk.. bangun kelekatan dengan mendongeng, bercerita, mengobrol

Bismilah

Berdiam diri sejenak, mengalirkan rasa 

Mendongeng ke anak-anak kita tidak memerlukan keahlian khusus, mendongeng hanya memerlukan kemauan, mendongeng adalah sarana agar anak dan orangtua memiliki kedekatan secara fisik, kedekatan secara emotional, kelekatan, keakraban satu sama lain. Mendongeng bisa juga dengan mengobrol sebuah topik dengan anak-anak yang lebih besar, mendekati atau sudah masuk usia aqil baligh. Yang intinya terjadi percakapan seru, penuh makna antara orangtua dan anak.

Mendongeng  hanyalah sarana namun sangat efektif jika orangtua mau menjalankannya. Sangat disayangkan jika ada orang tua yang  tidak punya waktu untuk menjalaninya. Misal karena sibuk bekerja atau sibuk dengan tugas-tugas kerumahtanggaan atau sibuk dengan banyaknya organisasi yang dia ikuti, sibuk online atau sibuk nonton serial drama korea atau menonton televisi yang bisa menghabiskan seluruh waktu berharganya. Menjadikan anak-anak ini ga kepegang, disuruh bermain sendiri, dicuekin, dikasih gadget, karena dianggap menganggu pekerjaannya, dianggap menjadi beban, sehingga sebisa mungkin anak-anak dibuat jauh dengan orangtuanya sendiri.

Dari alasan orangtua ituu lihat lagi deh, anak itu punya hak untuk kita tunaikan, hak-hak anak yang tidak kita tunaikan sekarang, akan berakibat buruk dimasa yang akan datang. Sekarang siih memang orang tua belum merasakan apa-apa, anak-anak masih fine aja. Nantinya ketika anak sudah punya kekuatan untuk melawan, dia akan gunakan kekuatan itu untuk menuntut haknya. Bisa dalam bentuk susah diatur, pemarah, meminta sesuatu dengan mengancam, merokok bahkan pergaulan  bebas dan narkoba. Semoga tidak terjadi pada anak-anak kita.

Mencegah lebih baik daripada mengobati, iyaa udah pasti, klo mengobati apalagi mengobati anak yang kurang kasih sayangnya udah kronis, repot banget deh.
Lebih baik sekarang anak-anak masih tergantung dengan kita orangtuanya, manfaatkan waktu sebaik-baiknya, fokus dan luangkan waktu untuk anak. Bagi orang tua, ibu dan terutama para ayah sang pencari nafkah, torehkan sedikit kalau tidak bisa banyak, hehe sedikit saja kenangan yang bisa dia ingat sepanjang hidupnya. Bahwa kita orangtuanya pernah berada dalam masa kecil yang indah..

Duuh nyesek niih, secara udah lupaa kapan masa kecil yang indah bersama orang tua saya...

Yuuk.. bangun kelekatan dengan mendongeng, bercerita, mengobrol

Bismilah

Berdiam diri sejenak, mengalirkan rasa 

Mendongeng ke anak-anak kita tidak memerlukan keahlian khusus, mendongeng hanya memerlukan kemauan, mendongeng adalah sarana agar anak dan orangtua memiliki kedekatan secara fisik, kedekatan secara emotional, kelekatan, keakraban satu sama lain. Mendongeng bisa juga dengan mengobrol sebuah topik dengan anak-anak yang lebih besar, mendekati atau sudah masuk usia aqil baligh. Yang intinya terjadi percakapan seru, penuh makna antara orangtua dan anak.

Mendongeng  hanyalah sarana namun sangat efektif jika orangtua mau menjalankannya. Sangat disayangkan jika ada orang tua yang  tidak punya waktu untuk menjalaninya. Misal karena sibuk bekerja atau sibuk dengan tugas-tugas kerumahtanggaan atau sibuk dengan banyaknya organisasi yang dia ikuti, sibuk online atau sibuk nonton serial drama korea atau menonton televisi yang bisa menghabiskan seluruh waktu berharganya. Menjadikan anak-anak ini ga kepegang, disuruh bermain sendiri, dicuekin, dikasih gadget, karena dianggap menganggu pekerjaannya, dianggap menjadi beban, sehingga sebisa mungkin anak-anak dibuat jauh dengan orangtuanya sendiri.

Dari alasan orangtua ituu lihat lagi deh, anak itu punya hak untuk kita tunaikan, hak-hak anak yang tidak kita tunaikan sekarang, akan berakibat buruk dimasa yang akan datang. Sekarang siih memang orang tua belum merasakan apa-apa, anak-anak masih fine aja. Nantinya ketika anak sudah punya kekuatan untuk melawan, dia akan gunakan kekuatan itu untuk menuntut haknya. Bisa dalam bentuk susah diatur, pemarah, meminta sesuatu dengan mengancam, merokok bahkan pergaulan  bebas dan narkoba. Semoga tidak terjadi pada anak-anak kita.

Mencegah lebih baik daripada mengobati, iyaa udah pasti, klo mengobati apalagi mengobati anak yang kurang kasih sayangnya udah kronis, repot banget deh.
Lebih baik sekarang anak-anak masih tergantung dengan kita orangtuanya, manfaatkan waktu sebaik-baiknya, fokus dan luangkan waktu untuk anak. Bagi orang tua, ibu dan terutama para ayah sang pencari nafkah, torehkan sedikit kalau tidak bisa banyak, hehe sedikit saja kenangan yang bisa dia ingat sepanjang hidupnya. Bahwa kita orangtuanya pernah berada dalam masa kecil yang indah..

Duuh nyesek niih, secara udah lupaa kapan masa kecil yang indah bersama orang tua saya...

Friday, December 15, 2017

Nasihat dari sebuah kisah



Weekend ini Islamic center akan diramaikan dengan ustadz favorit saya Mohamad Fauzil Adhim, tokoh parenting Islami yang mumpuni baik teori ataupun prakteknya. 

Teringat kajiannya tentang polemik terhadap larangan  menggunakan kata “jangan” dalam mendidik anak atau dalam kehidupan sehari-hari anak. Beliau selalu mengambil panduannya dari Al Quran. Di dalam Quran banyak menggunakan kata “jangan”, artinya semua boleh kecuali yang dilarang. Lebih banyak hal yang dibolehkan daripada yang tidak diperbolehkan. Kata “jangan”  juga artinya peringatan terhadap sesuatu yang jika dikerjakan malah membawa kemudharatan. 

Dalam surah Luqman diceritakan tentang bagaimana ayah Luqman menasihatinya dengan lembut. Pertama memanggil anaknya dengan sebutan sayang, kemudian larangan terhadap menyekutukan Allah, setelah itu ada penjelasan untuk anak agar mengerti mengapa larangan itu diberikan kepada anak.

Dengan kisah-kisah dalam Al-Quran membuat kita umatnya menjadi lebih mengerti bagaimana mengaplikasikan makna sebuah ayat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan catatan ada kemauan untuk belajar.

Masih banyak kisah-kisah penuh makna lainnya yang diceritakan oleh Ustadz ini dalam setiap kajiannya. Dan semuanya menginspirasi, retorikanya begitu sempurna. Andai saya bisa ikut kajiannya kali ini di Tabalong alangkah happynya..Semoga kapan-kapan bisa mengikuti langsung kajian beliau.

Thursday, December 14, 2017

Hati-hati dengan dosa

Selalu berhati-hati dengan dosa sekecil apapun, setiap dosa yang dilakukan akan selalu ada pertanggungjawabannya, tidak perlu menunggu sampe di akhirat, di dunia kita pasti akan merasakan akibat dari dosa yang kita perbuat. 

Contohnya saja nabi Yunus, beliau melakukan sedikit kesalahan. Nabi Yunus meninggalkan umatnya ketika tidak mau mengikuti perintah untuk menyembah Allah. Nabi Yunus mengambil keputusan sendiri untuk pergi. 

Ketika umatnya hampir terkena azab Allah, mereka segera sadar dan mau menjadi pengikut Nabi Yunus. Namun nabi Yunus telah berlayar ke tengah laut karena kurang sabar menghadapi umatnya. 

Dan di tengah laut terjadi badai karena kapal kelebihan muatan banyak barang yang dibuang sampai akhirnya harus ada 1 orang yang dibuang ke laut. Terpilihlah nabi Yunus untuk terjun ke laut. Atas perintah Allah Nabi Yunus langsung ditelan paus. 

Di dalam perut Paus itu Nabi Yunus bertaubat dan menyadari kesalahannya. Beliau bertasbih mengagungkan Allah. Sampai getarannya membuat paus ingin muntah, merapatlah dia ke tepian dan Nabi Yunus dimuntahkannya. 

Begitulah cerita singkat saya kepada anak-anak hari ini, mereka seolah mendapat “sesuatu” 

“iyaa yaa berdosa itu sekarang atau nanti pasti akan ada balasannya.” Kata mereka

“Benaaar.. begitulah keadilan Allah. Setiap orang akan dimintai pertanggungjawabannya  berdasarkan amal perbuatannya masing-masing” saya kemudian menutup dan mengajak mereka tidur.

Wednesday, December 13, 2017

Memotivasi lewat cerita

“Gimana ya Bun biar bisa bahasa Inggris?”

“Harus banyak latihan, dan harus berada di negara asalnya yang orang lain tidak mengerti bahasa Indonesia. Jadi otak seperti dipaksa untuk berpikir. Kalau di Indonesia mentok sedikit pasti kita nyerah dan kembali berbahasa Indonesia”

“Kenapa gitu, Bun?”

“Bunda punya cerita, temen bunda ini kursus Bahasa Inggris dan ada program travel learning pada waktu itu tujuannya ke London. Sampai di London menginap di home stay. Ibu pemilik  rumah ini baik sekali dan mengajak bicara. Namun tiba-tiba temen bunda ini lidahnya kelu dan tenggorokan seperti tercekat ga bisa bicara apapun dan akhirnya hanya menangis dan masuk kamar. Beberapa saat kemudian ibu pemilik rumah menyusul ke kamar dan menenangkan. Setelah menangis, pelan-pelan temen bunda mulai bicara satu kata dua kata dan akhirnya bisa berbicara lancar.”

“Wiih klo di rumah aja bahasa Inggrisnya?” 

“Wah bunda deh yang belum sanggup” 

“Kapan ya ke luar negeri?”

“Berdoa, yakin kepada Allah, terus berusaha, bergerak dan positif thinking. Insya Allah bisa”





Tuesday, December 12, 2017

Kisah istri Nabi Ismail

Ini bukan dongeng tapi kisah nyata yang pernah terjadi di jaman Nabi Ismail

Kisah ini pun bukan untuk anak-anak tapi untuk saya sendiri. Begini ceritanya

Suatu ketika Nabi Ibrahim berkunjung ke Mekkah dan hanya bertemu dengan istri Nabi Ismail. Istrinya tidak tahu bahwa yang datang adalah mertuanya. Ketika ditanya keadaan rumahtangganya, istri Nabi Ismail menjawab bahwa rumah tangganya dalam kondisi kekurangan, hasil kerjanya tidak mencukupi kebutuhan hidup. Walaupun memang benar demikian adanya. Nabi Ibrahim menitipkan pesan kepada Nabi Ismail melalui istrinya. Isi pesannya bahwa ambang pintu rumahnya telah goyah dan harus diganti. Pesan itu artinya Nabi Ismail harus menceraikan istrinya. 

Kemudian Nabi Ismail menikah lagi dan istrinya mengalami kejadian serupa namun bedanya istri baru Nabi Ismail menjawab bahwa rumah tangganya baik-baik saja dan dia sangat bersyukur, suaminya adalah orang yang rajin mencari nafkah. Nabi Ibrahim pun menitipkan pesan kepada Nabi Ismail bahwa ambang pintunya kokoh dan tidak perlu diganti. Itu artinya rumah tangga Nabi Ismail harus dipertahankan untuk selamanya.

Kisah di atas menginspirasi  kita, saya khususnya  untuk tidak mengeluh apapun keadaannya dan harus bersyukur dalam segala kondisi.


Begitu selesai membaca saya langsung tarik nafas, oh jadi buat istri yang sering mengeluh maka dia dapat saja diceraikan suami dan dilambangkan dengan ambang pintu yang goyah yang harus segera diganti.  Jika tidak dapat membahayakan penghuni rumah tersebut. Tamparan buat saya yang sering sekali mengeluh 


Banyak kisah-kisah yang dapat menyadarkan kita dan membuat kita berusaha menjadi lebih baik dari hari ini.

Monday, December 11, 2017

Dongeng anak tidak jujur

Dongeng apakah hari ini? 

Terinspirasi dari sebuah potongan cerita, saya kemudian menceritakan kembali kepada anak saya ketika dia terlihat menyembunyikan sesuatu hampir ke arah tidak mau berkata jujur. 

Saya bercerita kepadanya tentang anak yang tidak jujur, akan tidak dipercayai orang lain. 

Ceritanya begini:

Di suatu hari yang cerah...di suatu desa yang indaahh..

“Huuhh...bosen banget aku hari ini..mau ngapain ya? Masa kerjaan ku cuma jagain kerbau ini?” Kata seorang anak sebut saja Budi 

“Ahaa...” tiba tiba terpikir suatu hal yang  membuat Budi ‘ada kerjaan’ 

Tiba-tiba...

“Tolooongg...tolooong ada harimau buas datang ke tempat kerbauku berada tolong jauhkan harimau itu.”  teriak Budi kepada bapak-bapak yang sedang bekerja ditengah sawah.

Maka, panik lah para bapak2 tersebut...dan berlarilah mereka ketempat yang dimaksud oleh Budi..

Sesampainya ditempat bingung para bapak-bapak karena tidak ada apapun disana bahkan kerbau nya masih utuh..dan masih tenang, itu menandakan tidak ada yang terjadi disitu...dan 

“Ahahahah kalian mudah sekali ditipu hahah” tawa Budi 

“Iihh..Budii..Budi..berani sekali dia menipu kita yang sedang bekerja..” kata salah satu bapak sambil menggelengkan kepala..

“Ya udah bapak-bapak ayo kita kembali ke tempat kerja.” mereka pun kembali ke tempat mereka kerja. 
 
Beberapa menit kemudian..

“Kok aku bosen lagi ya? Atau mungkin aku harus menipu mereka lagi?” Rencana Budi 

Dan..rencana dijalankan...Sebanyak 2 kali Budi berhasil mengelabui bapak-bapak di sekitar tempat Budi menggembalakan kerbau. 

Suatu ketika harimau itu benar-benar datang dan ingin memangsa kerbau-kerbau. Si Budi pun berteriak seperti biasanya. Namun bapak-bapak yang ada di sekitarnya tidak bergeming karena sudah tidak mau tertipu lagi. Budi berteriak-teriak sendiri dan tak ada seorangpun yang menolong. Akhirnya harimau pun bebas memangsa tanpa ampun kerbau milik Budi. Dan Budi pun menyesal telah berbohong dan menipu. Budi menangis dan meratapi nasibnya..

Demikianlah cerita anak yang tidak jujur.

Cerita ini tersirat pesan bahwa orang tidak akan percaya lagi jika orang tersebut berbohong dan proses mengembalikan kepercayaan tidak semudah membalikkan telapak tangan.

“Kasihan kerbaunya,  anaknya pembohong ya, bun?” anak saya membayangkan keadaan kerbau yang tercabik-cabik dimakan harimau.

“Iyaa nak, penting banget untuk jujur ya..”

Sunday, December 10, 2017

Dongeng anak rajin dan malas

Suatu ketika saya berkesempatan untuk bercerita kepada anak-anak tentang anak yang malas dan anak yang rajin. 

Cerita ini simpel, ada ibu 2 orang anak yang akan bepergian menuju sebuah tempat selama 2 hari. Dia menugaskan kepada anak yang malas sebutlah Mawar untuk membersihkan rumah setiap hari selama 2 hari ini. Mawar mengiyakan tanda sanggup. Keesokan harinya Mawar bersiap akan membersihkan rumah dan ketika akan memulainya tiba-tiba dia ragu. “Untuk apa aku bersihkan ruangan ini masih bersih dan rapi, karpet dan kursi tidak berdebu sepertinya, demikian juga tempat tidur tak perlu di sentuh masih tetap rapi” pikirnya. Kembali urung niatnya untuk membersihkan. Mawar lupa bahwa dia sudah berjanji untuk membersihkan rumah setiap hari.

Karena sifat malasnya terpikir olehnya untuk menyuruh saja adiknya yang rajin sebutlah Melati. “Lebih baik aku suruh dia untuk mengerjakan pasti dia mau” Padahal adiknya telah mendapat tugas yang lain. 
“Baiklah kak Mawar besok aku akan membereskannya”

Matahari bersinar cerah, Melati segera mengerjakan apa yang diperintahkan kakaknya. Mulailah dia mengambil sapu, menggulung karpet, tiba-tiba terlihat selipan uang 5 ribuan, kemudian ketika mengangkat bantal dan akan menjemurnya, dia temukan lagi lembaran 5 ribuan, membersihkan kamar mandi, dapur dan ruang tamu. Semua itu terselip masing-masing 5 ribuan, sampai jumlah semua uangnya mencapai Rp.25.000

Ketika ibu si Mawar dan Melati pulang, 
“Apakah kamu sudah membersihkan rumah Mawar?” Tanya ibunya 

“Eee.. sudah, tetapi Mawar dibantu Melati untuk membersihkan rumah” jawab Mawar 

“Tapi Bu, saat beres beres rumah, Melati menemukan uang sebanyak 25.000, ini melati kasih ke Ibu” kata Melati dengan jujur. 

“Uang ini untuk Melati saja” kata ibu 

“Kenapa Bu? Kan ini bukan milik Melati..”

“Ibu memberi uang kepada Melati karena yang mendapatkannya pasti membereskan rumah ini..jadi uang ini anggap saja menjadi uang saku Melati atau boleh juga ditabung”

“Makasih Bu” jawab Melati.

Kemudian Ibu memberi penjelasan.

“Begini yaa, ibu sengaja meletakkan uang itu dibalik barang-barang yang apabila kalian membersihkan pasti akan menemukannya. Jadi ibu tahu siapa yang benar-benar menjalankan tugas dengan baik”

Di benak Mawar muncul rasa menyesal karena tidak mendapatkan keberuntungan tersebut dan justru memberi keberuntungan itu kepada adiknya.

Begitulah dongengnya...

Anak-anak seneng dengerinnya. Happy dan mau lagi cerita lainnya. Apakah lantas anak-anak menjadi rajin? enggak jugaa pastinya tetep butuh diingatkan, dibikinkan pembagian tugas, diberi pengertian berkali-kali. Setiap pembiasaan butuh waktu dan butuh alasan mengapa mereka harus melakukannya. Cerita itu “hanya” sebagai penambah motivasi bahwa anak yang rajin pasti akan banyak rejekinya, tidak mesti berupa uang, tapi banyak sekali bentuk rejeki di dunia ini.

Friday, December 8, 2017

Seru-seruan mengobrol sambil mengenang masa kecil

Untuk anak yang lebih besar mendongeng bisa diganti dengan mengobrol dan bercerita, yang tujuannya berimajinasi, merangsang mereka bercerita, menimbulkan interaksi dan membuat suasana menjadi lebih hangat.

Seperti pagi ini sambil membantu membuat bumbu nasi goreng, Nisa memulai dengan bertanya kepada saya. "Bun keunikan mbak Nisa apa waktu kecil?"

"Apa yaa?"
"Waktu itu bunda pernah bilang klo mbak Nisa itu anaknya dewasa atau lebih matang. Orangnya kooperatif, bisa diajak kerjasama"

Dan kemudian lanjut bercerita tentang masa kecil. Masa kecil saya, masa kecil Nisa. Seru dan menarik untuk diambil sesuatu yang positif. Sekalian curhat-curhat kejadian-kejadian lucu yang terjadi disekolahnya..

"Bun, main sama laki-laki boleh kan?"

"Boleh, asal tetap jaga pandangan dan jaga jarak" kata saya

"Oh, nisa pernah loh bun, main sama laki-laki.."

"Iya, terus?" Saya penasaran

"Terus nisa main tebak tebakan sama mereka...Main sama mereka asiiikkk banget dibanding main sama perempuan..bunda pernah gak main sama laki-laki sekitar komplek bunda dulu?"

"Pernah"

"Bagi nisa asiknya main sama laki-laki itu misalnya nisa ga bisa nendang bola, malah diolok olok, jadi sebel, tapi entah kenapa tetep asik walaupun diolok-olokin sama mereka.. setelah itu biasanya kalo ada salah satu dari temen laki-laki nisa jatuh, terpeleset atau terjadi sesuatu yang lucu kami bakal ketawa berjamaah"

"Iya kalo main sama laki-laki itu ada banyak keisengannya..." kata saya ikut menambahkan

"Iya daripada sama perempuan..kalo sama laki-laki misalnya mau main, pasti ada banyak ide...asiklah pokoknya."

"Laki-laki atau perempuan punya keasyikan yang berbeda, klo mau cerita-cerita pasti lebih baik sama perempuan kan? Karena dengan lawan jenis ada adab pergaulan yang harus dijaga"

"Iya, bener Bun"






Thursday, December 7, 2017

Yuuk berlatih mendongeng

Saya ini tampaknya harus banyak-banyak mendongeng agak melatih berimajinasi dan nyantai alias take it easy ga terlalu kaku (kek kanebo kering) dan harus belajar luweees terutama sama anak-anak yaa

Naah banyak kan daftarnyaaa
Karena klo mau mulai mendongeng aja secara psikis kita harus siap.. ga lagi marah, ga lagi terburu-buru atau ga lagi memikirkan hal yang lain dulu...

Waah ternyata mendongeng banyak manfaat juga buat orgtua

Pertama tarik nafas, feel happy and smile..

Waktu itu anak saya umur 6 tahun lagi bete karena kecapekan main dan pengen tidur sekaligus laper, biasaa klo lagi main lupa makan, begitu temen-temennya pulang baru berasa capek, laper dan susah ngomong tentang perasaannya hehe

Biasanya saya ikut bete juga hahaha
Kali ini saya mencoba hal baru, ambil deh boneka kesukaannya

Saya mainkan sendiri dengan dua tangan saya

Hai namaku sapi lengkapnya sapiudin, suaraku mmmoooo

Hai juga namaku jiji lengkapnya jerapah jingga, suaraku gkgkgkgk

Mooooo
Gimana perasaanmu hari ini? Apa kamu senang?

Gkgkgkgk
Senaaang banget, aku seharian bermain dengan teman-temaan

Mooooo
Siapa aja temanmuuu

Gkgkgkgkgk
Ada kodok wkwkwkw
Ada kucing meooong
Ada babi nguik-nguik
Ada bebek wekwek

Mmooooo
Waaah seru yaaa besok aku ikut bermain yaaa

Gkgkgk
Ayuuk tapi sekarang aku harus makan dulu dan istirahat.. besok kita ketemu lagi yaa sapiudiin?

Mmoooo
Baiklah jiji.. sampai besoook

Akhirnya mereka berpisah dan janji akan bertemu lagi besok hari. Dan jiji jerapah segera makan dan tidur. Naah sudah selesai mainnya.

Yuuuk mitha kita ikutan jiji, dia mau makan dan setelah itu istirahat...

Walaupun masih bete, pasti hatinya udah sedikit tenang. 

Yaah masih lebih baik dari pada kita ikut bete dan suasana jadi ga enak, paling tidak mendongeng itu dapat mencairkan suasana.

Semangat mendongeng...tunggu ajaa anak pasti ketagihan hehehe







Bercerita tentang 25 Nabi dan Rasul

Dongeng lebih dikenal dengan cerita khayalan, dalam memperkenalkan anak dengan Allah dan rasul, masih lebih banyak membacakan cerita 25 Nabi dan Rasul. Anak saya terlihat menikmati cerita dalam kejadian kisah nabi dan rasul tersebut. Bahkan setelah buku tersebut habis dibacakan, dia meminta untuk mengulang-ulang buku tersebut untuk kembali dibacakan. Dalam perjalanan bercerita bertambah pula kosa katanya, jika ada kata-kata asing di telinganya, segera dia bertanya. Dan saya pun menanyakan kembali apakah cerita yang dibacakan bisa dimengerti. Jika belum, saya akan menambahkan beberapa kalimat untuk membuat dia mengerti jalan ceritanya. 

Menceritakan kisah nabi dan rasul merupakan salah satu usaha dalam membuat anak mengenal Allah, nabi dan rasul, perjuangan mereka yang tidak mudah, pantang menyerah, tetap teguh pendirian untuk tetap di jalan Allah,  dan melawan orang-orang yang menentang Allah. Kisah-kisah tersebut diharapkan dapat tertanam dalam benaknya tentunya perlu disertai contoh teladan dari orang tua sehingga dapat mensinkronkan antara kisah dan teladan yang dia lihat dalam kehidupan sehari-hari.

Tuesday, December 5, 2017

Cemilan Sehat di Family Educamp Tanuhi, Loksado


Cemilan sehat di Family Educamp Tanuhi, Loksado

Dalam sebuah Family EduCamp di Tanuhi, Loksado, Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan kami mengunyah cemilan yang disampaikan oleh Kak Idzma tentang "Mendongeng".

Sementara diantara aliran sungai yang mengalir teratur ada riuh suara anak-anak yang sedang eksplorasi bersama alam. Konsentrasi terbagi namun tak mengurangi minat untuk terus mengikuti sharingnya. Dalam bayangan saya nantinya akan ada materi tentang bagaimana teknik bercerita kepada anak, menghidupkan suasana, alat peraga, background pendukung dan lain-lain. Ternyata tidaak...titik berat dalam bercerita atau mendongeng buat para orang tua adalah bagaimana membangun kedekatan emosional dan kedekatan fisik antara orang tua dan anak dalam hal ini ayah dan ibu, walaupun lebih dikampanyekan untuk ayah. Mengapa untuk ayah? 
Untuk lebih membangkitkan lagi awareness buat ayah, ayah itu lebih jarang bersama anak sehingga dengan mendongeng diharapkan dapat menciptakan momen spesial bersama anak. Anak akan merindukan ayah, setiap ayah pulang anak-anak selalu menunggu cerita apa lagi yang akan dibagi ke mereka. 

Bercerita dengan teknik tertentu agar menarik dilakukan oleh para pendongeng profesional, biasanya ditampilkan di panggung. Bercerita atau mendongeng buat para orang tua dilakukan untuk menciptakan momen spesial bersama anak, membangun kelekatan emosi dengan anak, jika anak masih di bawah 7 tahun masih ada kemungkinan kita pangku atau kita rangkul sambil didongengkan atau dibacakan sebuah cerita. Jika sudah lebih 7 tahun bisa dengan bersebelahan saja. Materi cerita bisa bervariasi untuk anak dibawah 7 tahun masih senang dibacakan, namun untuk anak diatasnya bisa kita mulai prolog dengan sebuah cerita dan lebih banyak diskusi atau hanya mengobrol bersama mereka. 

Apa tujuan bercerita mendongeng atau mengobrol?

Intinya membangun relasi dan interaksi dengan anak. Perlu kehati-hatian dalam bercerita ini jangan membuat anak menjadi "ill feel" 

"ah ini awalnya aja dongeng dan cerita, ujung-ujungnya pasti menasehati"

Bisa ditebak klo ini yang dirasakan anak-anak bakalan bosen deh dengerin kita yang bercerita karena akhir-akhirnya nasehat lagi nasehat lagi. Untuk menanamkan karakter sejatinya bukan dengan bercerita atau mendongeng tapi dengan teladan orang tua. Teteeep sikap dan perilaku orang tua yang akan jadi pedoman buat anak-anak. 


Saya kadang juga blank mau cerita apa walaupun sebenernya ga perlu bingung hehehehe...ada banyak cerita nabi dan rosul yang benar-benar terjadi di masa lalu bisa kita bacakan dari buku-buku dan ajak mereka berdiskusi, cek pemahamannya tentang cerita yang dibacakan. Atau cerita yang ringan dengan boneka yang ada di rumah, misal boneka binatang tertentu. Visualisasikan dengan suara binatang sebelum binatang itu berbicara.

Kapan sebaiknya bercerita? 

Bercerita tidak harus menjelang tidur, karena menjelang tidur baik orang tua dan anak sudah dalam kondisi akan tidur, cerita yang disampaikan menjadi kurang utuh dan tidak ada waktu untuk mengobrolkan kembali cerita tersebut. Terkadang anak tertidur duluan. Jika sudah menjadi kebiasaan, maka hal tersebut tidak menjadi masalah hanya perlu ditambah waktu spesial berceritanya misal setelah mandi pagi atau sore.

Siapa tokoh idola anak-anak?

Kebanyakan anak-anak mengidolakan tokoh kartun yang sering dia temui. Misal superman, batman, little pony dll. Kenapa mereka mengidolakannya? Karena mereka tidak tahu tokoh lain. Untuk itu  tugas orgtua lagi niiih yang wajib mengenalkan superhero-superhero yang real ada atau pernah ada di dunia ini. Mereka suka tokoh tertentu karena ada sifat yang mereka sukai, maka kita switch dengan tokoh real yang sesuai dengan sifat tersebut. Perluu banyak referensii niih buat sayaa yang kurang banget baca otobiografi tokoh dunia Islam, tokoh nasional dan dunia. 
Misalnya aja nih, ada anak yang suka dengan tokoh The Flash karena selalu menang, kita switch ke tokoh yang real yaitu Khalid bin Walid.

Baiklaah, kita mulai kembali dengan banyak interaksi dengan anak, mulai kembali membangun relasi agar terus baik, mengakrabkan diri dengan anak, menciptakan momen spesial bersama anak melalui bercerita dan mendongeng.


 Kak Idzma

Anak-anak bereksplorasi

Mastermind dan False Celebration

  Anggota Tim yang memberikan sarannya:  #ibupembaharu #bundasalihah #darirumahuntukdunia #hexagoncity #institutibuprofesional #semestaberka...