Sunday, December 10, 2017

Dongeng anak rajin dan malas

Suatu ketika saya berkesempatan untuk bercerita kepada anak-anak tentang anak yang malas dan anak yang rajin. 

Cerita ini simpel, ada ibu 2 orang anak yang akan bepergian menuju sebuah tempat selama 2 hari. Dia menugaskan kepada anak yang malas sebutlah Mawar untuk membersihkan rumah setiap hari selama 2 hari ini. Mawar mengiyakan tanda sanggup. Keesokan harinya Mawar bersiap akan membersihkan rumah dan ketika akan memulainya tiba-tiba dia ragu. “Untuk apa aku bersihkan ruangan ini masih bersih dan rapi, karpet dan kursi tidak berdebu sepertinya, demikian juga tempat tidur tak perlu di sentuh masih tetap rapi” pikirnya. Kembali urung niatnya untuk membersihkan. Mawar lupa bahwa dia sudah berjanji untuk membersihkan rumah setiap hari.

Karena sifat malasnya terpikir olehnya untuk menyuruh saja adiknya yang rajin sebutlah Melati. “Lebih baik aku suruh dia untuk mengerjakan pasti dia mau” Padahal adiknya telah mendapat tugas yang lain. 
“Baiklah kak Mawar besok aku akan membereskannya”

Matahari bersinar cerah, Melati segera mengerjakan apa yang diperintahkan kakaknya. Mulailah dia mengambil sapu, menggulung karpet, tiba-tiba terlihat selipan uang 5 ribuan, kemudian ketika mengangkat bantal dan akan menjemurnya, dia temukan lagi lembaran 5 ribuan, membersihkan kamar mandi, dapur dan ruang tamu. Semua itu terselip masing-masing 5 ribuan, sampai jumlah semua uangnya mencapai Rp.25.000

Ketika ibu si Mawar dan Melati pulang, 
“Apakah kamu sudah membersihkan rumah Mawar?” Tanya ibunya 

“Eee.. sudah, tetapi Mawar dibantu Melati untuk membersihkan rumah” jawab Mawar 

“Tapi Bu, saat beres beres rumah, Melati menemukan uang sebanyak 25.000, ini melati kasih ke Ibu” kata Melati dengan jujur. 

“Uang ini untuk Melati saja” kata ibu 

“Kenapa Bu? Kan ini bukan milik Melati..”

“Ibu memberi uang kepada Melati karena yang mendapatkannya pasti membereskan rumah ini..jadi uang ini anggap saja menjadi uang saku Melati atau boleh juga ditabung”

“Makasih Bu” jawab Melati.

Kemudian Ibu memberi penjelasan.

“Begini yaa, ibu sengaja meletakkan uang itu dibalik barang-barang yang apabila kalian membersihkan pasti akan menemukannya. Jadi ibu tahu siapa yang benar-benar menjalankan tugas dengan baik”

Di benak Mawar muncul rasa menyesal karena tidak mendapatkan keberuntungan tersebut dan justru memberi keberuntungan itu kepada adiknya.

Begitulah dongengnya...

Anak-anak seneng dengerinnya. Happy dan mau lagi cerita lainnya. Apakah lantas anak-anak menjadi rajin? enggak jugaa pastinya tetep butuh diingatkan, dibikinkan pembagian tugas, diberi pengertian berkali-kali. Setiap pembiasaan butuh waktu dan butuh alasan mengapa mereka harus melakukannya. Cerita itu “hanya” sebagai penambah motivasi bahwa anak yang rajin pasti akan banyak rejekinya, tidak mesti berupa uang, tapi banyak sekali bentuk rejeki di dunia ini.

No comments:

Post a Comment

Mastermind dan False Celebration

  Anggota Tim yang memberikan sarannya:  #ibupembaharu #bundasalihah #darirumahuntukdunia #hexagoncity #institutibuprofesional #semestaberka...