Sunday, July 25, 2021

Membangun Tim Yang Solid

Bismillah

Dalam membangun tim ini ada 2 tahapan, yang pertama membuat ‘campaign’ di media sosial masing-masing, dengan tujuan jika ada yang tertarik untuk menyelesaikan masalah bersama bisa bergabung sebagai tim. Tahapan kedua jika telah mendapatkan orang yang berminat menyelesaikan masalah dengan kita, bagaimana kita akan mengelola timnya.

Kedua tahap ini masing-masing memiliki cerita menarik. 

Penyusunan materi campaign

Di tahap pertama saat membuat campaign, merasa menjadi “kentang” Duuh masa iyaa begini problem statement saya diposting di media sosial? Berbagai rasa berkecamuk, selain content yang saya pikirkan juga bagaimana menampilkannya. Berhari-hari galau, susah tidur, bener-bener bu Septi ngajarin untuk “jatuh cinta” pada masalah. Hihihi.. bener-bener kaya orang jatuh cinta. 


Posting Materi Campaign
Walaupun terasa sulit tetap membuat step sedikit demi sedikit, bener-bener perlahan menikmati rasa yang menyertainya. Alhamdulillah akhirnya sepekan kemudian sebelum cemilan hari Rabu saya beranikan posting. Yaitu di tanggal 21 Juli 2021 Diiringi dengan bacaan Bismilah dan shalawat sambil berharap tim yang datang adalah memang pilihan Allah yang hatinya Allah gerakkan untuk bergabung. Dan ternyata ada 6 orang yang bergabung Masya Allah, semua temanku itu hebat-hebat. 


Mereka masuk kategori

- yang punya keterampilan yang berbeda,
- yang punya antusias bahwa dirinya akan menjadi bagian dari solusi
- mereka pernah punya masalah yang sama, tapi sudah teratasi.
- non member Ibu Professional
Luar biasa, Alhamdulilah senangnyaa, rasanya hati berbinar-binar.


Berikut link posting-an saya

https://www.facebook.com/1801207806/posts/10216462843442563/?d=n


https://www.instagram.com/p/CRlfvdPDLKb/?utm_medium=copy_link


Tantangan membangun tim
Setelah menyimak camilan Ibu Septi di Rabu malam, nahhh muncul lagiii tantangannya. Tadinya senang dapet tim, setelahnya galau lagii hahaha bagaimana mengatur tim ini?

Bu Septi sudah menjelaskan tentang apa yang harus dilakukan oleh seorang Leader. Waah berat ini menjadi Leader sebuah tim. Kembali sejuta rasa berkecamuk. Gimana gimana..kok begini kok begitu.


Apa hasil meeting pertama?
Singkat cerita kami bertemu via “zoom” ahh lega rasanya. Kami berkenalan satu sama lain dan kami menyepakati untuk membuat sebuah improvement.

  Improvementnya adalah

"Menyediakan Forum di “Club House” bagi Tim untuk Sharing Ilmu”

Improvement ini mulai di level satu dulu, semoga bisa meningkat ke level berikutnya.


Saya meminta mereka mengisi softskill dan hardskill yang dimiliki agar lebih mudah memetakan kebutuhan tim. Seperti yang saya rasakan juga, mereka pun agak kesulitan menentukan softskill dan hardskill ini, berasa ga punya softskill dan hardskill apapun. Sangat perlu ada sedikit perenungan untuk menemukannya. Mungkin kita terbiasa melihat kekurangan daripada kelebihan.


Setelah meeting ini rasanya bahagiaa lagii..

Semua tertuang pada worksheet berikut ini.






Review Problem Statement dari Suami

Oiyaa saya mendapat review problem statement dari suami. Begini review-nya

Ini problem statement-nya kok banyak banget? Yang mau diambil yang mana?

Akhirnya saya cerita maunya saya bla bla bla

Ooh seharusnya begini:

Dengan prinsip Fishbone Diagram, ambil perumpamaan mulut ikan adalah problem statement kemudian duri-durinya adalah jalan untuk mencari akar masalah. Akar masalah bisa lebih dari 2. Problem statement itu didukung oleh beberapa survey atau kenyataan di lapangan. Akhirnya tanpa mengurangi esensi dari problem statement saya sebelumnya maka terbitlah Problem Statement Rev.1 dan Analisis Akar Masalah Rev.1 seperti berikut ini:






#materi2
#membanguntimyangsolid
#ibupembaharu
#bundasalihah
#darirumahuntukdunia
#hexagoncity
#institutibuprofesional
#semestaberkaryauntukindonesia

2 comments:

Mastermind dan False Celebration

  Anggota Tim yang memberikan sarannya:  #ibupembaharu #bundasalihah #darirumahuntukdunia #hexagoncity #institutibuprofesional #semestaberka...