Catatan kemandirian (2)

Setelah makan malam saya menawarkan kepada anak-anak, 

"Siapa yang mau cuci piring?"

"Sayaa.." mitha semangat banget

"Trus saya kapan cuci piringnya?" Tiara protes

Kata saya

"Ya udah kakak tiara besok pagi yaa.."

"Ya udah" katanya..

Setelah makan selesai tiara masuk kamar

Begitu mitha selesai makan,

"Ah ga jadi cuci piringnya, mitha besok aja"

"Lho kenapa? Kan tadi semangat banget"

"Kakak aja.." mitha tetep ga kasih alasan.

Akhirnya tiara dipanggil adiknya,

"Kakaaak.. sekarang kakak aja yaa yang cuci piring.. mitha besok ajaa"

"Kenapa mitha?"

"Gapapa besok aja." Kata mitha

"Ohh.. saya tau karena belum disusun ya piringnya?"

Kata tiara

Saya bilang

"Tiara, sisa-sisa nasi yang masih ada di buang ke tempat sampah dulu, setelah itu ditumpuk yang rapi, sendoknya dikumpulkan, gelas duluan yang dicuci, baru piring dan lain-lain"

"Iya buun" katanya

Alhamdulilah semoga konsisten, andai setiap anak sudah konsisten dengan tugas-tugasnya, bunda ga perlu pusing dan capek dengan kerjaan rumah tangga.

Tapi kemandirian memang harus dilatih. Tiap anak harus memiliki peran minimal di rumah tidak cuek dengan keadaan. Melatih empati terhadap ayah bunda dan kakak/adik.

Kakak tiara mulai curious dengan kompor, sekarang mulai belajar menyalakan dan mematikan kompor gas dalam pengawasan. Kadang-kadang nyeplok atau dadar sendiri.

 

Catatan kemandirian

Perjalanan selama 4 hari keluar kota sendiri lumayan campur aduk rasanya..

Bentar-bentar ditelponin..sekarang kan udah ada facetime tuh atau wa call, anak-anak seneng ketika telp bisa kelihatan wajah kita.. sedikit banyaknya kangen terobati...

Buat bunda jangan keseringan baper ninggalin anak-anak tapi jangan terlalu cuek juga ninggalin anak tanpa persiapan. Memang perlu dilatih kemandiriannya kalo tiba-tiba orang tua perlu untuk pergi keluar kota. Sebelum pergi terlintas untuk bikin pembagian tugas selama bunda pergi, kaya gini..

Mencuci baju sabtu pagi --> nisa

Mencuci piring setiap habis makan --> tiara

Menyapu/beres2 setiap berantakan --> mitha

Angkat jemuran tiap sore --> tiara

Menyusun di meja setrika --> nisa

Hari Sabtu dapet kabar dari ayah klo si mitha tiba-tiba pagi-pagi nyapu kamar dan ruang tamu. Nisa minta ijin nyucinya hari Minggu aja karena hari Sabtunya sibuk bermain.

Sekarang lagi perjalanan pulang ke rumah, sekitar 3jam lagi nyampe, penasaran gimana hasilnya rumah tanpa saya selama 4 hari.

Sebelumnya pernah juga saya tinggalin begitu. Biasaa cucian menggunung, ruang setrika penuh dan jemuran dari hari terakhir saya tinggal masih tergantung cantik di jemuran..

Untuk makanan juga walaupun udah dimasakin dan tinggal manasin aja, tetep ga disentuh kayanya.

Yang jelas si ayah tetep beli makan di luar walaupun udah ditinggalin lauk mateng di kulkas..

Setelah sampai rumah saya cek alhamdulilah, cucian kemaren sudah di susun di meja setrikaan, selama ditinggal 4 hari, Nisa mencuci baju 1 kali, tiara menjalankan tugasnya mencuci piring dan mitha menyapu.

Tugas-tugas rumah ini akan berlanjut lagi, untuk Nisa mencuci baju saat weekend, Tiara mencuci piring setelah selesai makan dan mitha menyapu kamar. Walaupun belum dengan kesadaran sendiri, tugas-tugas ini akan terus dilatih.

 

Emotional Healing Indonesia, Komunitas Keren!!!

Masuk dalam komunitas EHI (Emotional Healing Indonesia)

Awal pertama kenal dengan dunia EHI waktu udah keluar kerja banyak waktu untuk diri sendiri dan keluarga kaan.. termasuk galau-galaunyaa hahaha udah biasa kerja trus di rumah aja masih belum bisa nerima dan bersyukur.. apalagi klo udah ditanya-tanya

"Kenapa keluar kerja kan sayang?"

"Mau ngurus anak dan biar ngumpul sama suami"

Bener ga siiih mau ngurus anak??

Badge ini adalah simbol

Simbol komitmen pada diri sendiri

Komunikasi Produktif, perlu ilmu dan amal

Banyak orang sudah mengerti teori dalam berkomunikasi baik itu komunikasi dengan diri sendiri, dengan pasangan atau dengan orang lain, tapi mempraktekannya tak semulus jalan tol. Penuh perjuangan dan wajib untuk menyelesaikan permasalahan dengan diri sendiri terlebih dahulu. Apa maksudnya?

Bereskan diri sendiri
Bagi yang sudah melewati masa demi masa sampai akhirnya dewasa tentu tak lepas dari hasil didikan orangtua dan lingkungan. Sengaja atau tidak sengaja semua telah membentuk diri kita sekarang.

Bagaimana penerimaan dan penilaian terhadap diri sendiri. Apakah dalam pengasuhan sering dimarahi tanpa sebab, tidak pernah diberikan pujian yang efektif, tidak pernah dihargai usahanya, tidak pernah disapa perasaannya, selalu dianggap jelek dan dibully sehingga menyebabkan setelah dewasa, berkomunikasi dengan orang lain dengan membawa emosi marah, haus pengakuan, tidak percaya diri, dan kurang kontrol terhadap emosinya.

Tumpukan-tumpukan emosi sedari dulu kala (kayaa lagu..hehehe) mesti diberesin terlebih dahulu.

Bagaimana caranyaa?

Kuciing is magic

Klo lagi stress kerjaan, si ayah punya tips manjur.. alihkan sejenak dengan cara bermain dengan sesuatu yang menyenangkan misal dengan cara bermain dengan anak, biasanya sama mitha yang terkecil.. dijailin atau dipeluk-peluk, ngeliat anaknya seneng dan ketawa, akhirnya bisa bikin senyum..

Dokter gigi, please be kind...

Dokter gigi langganan kebetulan sedang ke Jakarta waktu itu, ngikut saran temen ada dokter gigi di sebuah kota. Untuk menghemat waktu dan tenaga, karena deket okelah ga ada salahnya dicoba. Antri cuman 2 orang tapi lama juga. Ruang tunggu cukuplah, ada toilet juga, tampak pegawainya asyik nonton tivi. Tibalah giliran kami, kebetulan anak-anak dan si ayah yang giginya memerlukan perhatian si dokter. Anak saya yang pertama maju..

Cerita Si Tahu

Ketika hati terasa jauh mungkin makanan yang dibuat spesial dari hati oleh sang istri bisa mendekatkan kembali 2 hati yang saling berjauhan hahaa lebay

Seminggu pernah ga berbincang sama sekali karena kesibukan dan waktu istirahat yang nggak barengan. Suami sibuk dan istri sok sibuk.. waktunya istri bobok, suami masih terjaga.. pas suami udah ngantuk, giliran istri yang 100 watt. Kapan donk ketemunyaa?

Miliki cinta yang tidak buta

Mengasuh anak tak cukup hanya dengan cinta secara naluriah namun harus diimbangi dengan pengetahuan dan ilmu. Yaah cinta buta bisa juga dialami antara orang tua ke anak.

Ada orang tua yang merasa sudah mencintai anaknya namun dengan cara yang salah, lebih sering menjadi orang tua yang pengasih (apa yang diminta dikasih ma orgtua) sehingga bermasalah setelah dewasa..

Love my family

Hari minggu ini banyak aktivitas yang dilakukan bareng..mulai dari naik sepeda keliling komplek, sarapan di rumah, main kucing, menyapu halaman, bikin ayunan di bawah pohon dan ditutup dengan ngafe di deket rumah.

Kemana pun asalkan barengan, terasa lengkap. Walaupun tinggal di kota kecil yang masih terbatas fasilitas hiburan layaknya kota-kota besar. Satu-satunya yang bikin betah adalah keluarga iyaa pasangan kita dan anak-anak. Disini ga ada mall, cuman ada pasar tradisional, klo ditanya hiburannya kemana? Yaa kemana aja asal sama keluarga.. begitu..

Perbincangan sore

Menghadapi anak hampir usia baligh seru juga..banyak pertanyaan di benaknya, ada masa-masa seperti menunggu giliran, kapan yaa aku haidh? Ada rasa takut, cemas, penasaran, gimana ya rasanya haid? Sakit ga ya? Kenapa bisa terjadi haid?

Bagaimana seharusnya?

Di sebuah keluarga di dunia nyata diceritakan seorang istri dan suami yang sudah memiliki anak, akan bersiap menuju rutinitas masing-masing.

Pagi-pagi tidak diwarnai dengan keceriaan, sang istri sibuk menyiapkan sarapan di dapur sembari mencuci pakaian, dengan mesin cuci yang kadang-kadang macet mungkin karena overload, membereskan pakaian kering dan menyusunnya di meja setrika kemudian bangunkan anak untuk sholat shubuh, dan melakukan kegiatan rutinnya memberi makan kucing serta bersiap untuk sekolah.