Monday, April 29, 2019

Menata Masalah

Sangat-sangat terinspirasi dengan quotes pada materi Gemarrapi ke-7. Fear has two meaning forget everything and run or  face everything and rise. The choice is yours. Fear is not real.it is the product of thoughts you create. Danger is very real, but fear is a choice.


Sering sekali menghadapi sebuah hal yang menimbulkan ketakutan-ketakutan. Dari ketakutan yang kita rasakan itu kita diberikan 2 pilihan, menghindarinya atau menghadapinya. Dua pilihan itu memiliki 2 konsekuensi yang berbeda. Yang saya rasakan, menghindarinya kita bebas dari hal yang kita takutkan, namun suatu saat kita akan bertemu lagi dengan hal yang sama berulang-ulang dan merasakan ketakutan yang sama. Dan belum mampu untuk menemukan solusi karena selalu lari dari kenyataan. Namun ketika kita dihadapkan pada keadaan yang terjepit dan terpojok tak ada pilihan selain menghadapinya, ketakutan itu pun kita hadapi walau dengan babak belur, dan ternyata ada hikmah yang bisa diambil yaitu bangkit dari permasalahan yang selama ini menjadi momok. Ketika permasalahan yang sama muncul kembali, sedikit-sedikit kita sudah bisa naik level dalam menghadapinya. Dan seterusnya sehingga sampai pada level “Oke saya siap menghadapi apapun yang terjadi”


Dalam hal ini kita atau saya tepatnya, sering mengalaminya, jika bertemu dengan permasalahan yang berpotensi untuk takut menghadapinya, saya punya komitmen terhadap diri sendiri untuk ikhlaskan diri kita melakukan kesalahan, ikhlaskan diri kita untuk tidak sempurna, ikhlaskan diri kita untuk menerima permasalahan atau tantangan tersebut, Berusaha sebaik-baiknya mencari ilmu tentang hal yang ditakutkan tersebut sebagai ikhtiar iman maksimal dari diri kita. Pasrahkan segala sesuatunya kepada Allah.


Permasalahan berkaitan dengan anak, suami, keluarga dan diri sendiri. Dan yakinlah dengan pertolongan Allah. Apapun permasalahan yang kita hadapi, Allah selalu memberikan petunjuknya, jika kita hanya meminta kepadanya. Allah akan hadirkan orang-orang yang akan menolong kita untuk bangkit dari yang kita sebut “masalah”. Walaupun sejatinya bukanlah masalah tapi Allah sedang menyampaikan pesan cinta-Nya kepada kita. Apakah kita mampu membaca pesan cinta-Nya?


#Task7GM

#gemarimadya #

angkatan1

#kelas2

#menatadirimenatanegeri

#gemariclass

#metodegemarrapi

#menatamasalah

#berbenahalaIndonesia

#indonesiarapi

#serapiitu

#segemariitu


Wednesday, April 17, 2019

Penelusuran Gen Keluarga



Penelurusan Gen Keluarga

Dalam upaya menemukan passion atau gen keluarga perlu ditelusuri nenek moyang kita, berprofesi sebagai apakah mereka? Kecenderungan aktivitas yang sering mereka lakukan, apa yang mereka kerjakan.

Dari garis keturunan saya (Bunda)
Keunikan dari Keluarga Bapak
Bapak saya (Prajoko, Alm) adalah seorang Dosen, Dokter Hewan, dan seorang TNI, adik-adik beliau sebagian besar berprofesi sebagai guru atau pengajar di berbagai sekolah. Hanya satu orang yang suka berjualan. Berasal dari desa Bantul, Yogyakarta. Kakek saya bernama Hadi Widjojo dan Nenek bernama Kaltsum. Profesinya sebagai petani. Bapak saya suka sekali membaca, belajar dan menulis. Pernah suatu kali tulisan Bapak dimuat di majalah Intisari. Seingat saya waktu masih SD saya sempat membaca tulisan tersebut tentang budaya salam tempel. Di keluarga Bapak yang sangat menonjol adalah bidang akademis dan berusaha untuk bermanfaat untuk orang lain dengan menjadi pengajar. Bapak juga suka beternak ayam, saat itu jumlahnya mencapai ratusan ekor, juga beternak sapi beberapa ekor.

Keunikan dari Keluarga Ibu
Ibu saya (Hartati) adalah ibu rumah tangga yang senang sekali memasak, dengan keahliannya itu pernah berwirausaha membuka rumah makan “Gudeg Yogya” di Banjarmasin. Sering menerima pesanan catering makanan, sekaligus peralatan makan beserta penyajiannya. Terbukti saat lomba masak, hampir selalu menjadi pemenang. Adik-adik beliau pun hampir seluruhnya menyukai memasak dan memiliki bisnis bidang ini. Ada yang pernah berjualan soto, pecel, dan melayani catering untuk acara tertentu. Ibu berasal dari Solo namun sempat tinggal di Bandung dan Yogyakarta semasausia sekolah. Kakek dari jalur ibu saya bernama Wiryo Sukarto, adalah seorang petani, dan nenek dari ibu saya bernama Sutinem adalah seorang ibu rumah tangga.


Ibu suka berolah raga Tennis, Volley, dan Tennis Meja. Dalam beberapa pertandingan sering menang dan susah dikalahkan.

Dari Garis Keturunan Suami (Ayah)
Keunikan dari Keluarga Bapak (Mertua)

Bapak bernama Soetrisno, Alm adalah seorang pensiunan pegawai bank di Kudus, yang suka sekali bermain tennis, di samping sepak bola. Walau demikian yang mengantarkan Bapak menjadi seorang pegawai Bank adalah keahlian bermain music dan bernyanyi. Semasa SMA beliau hobi menyanyi dan pernah tampil bernyanyi di acara kabupaten dengan diiringi oleh Enteng Tanamal. Beliau juga bercerita pernah mengajari menyanyi Yayuk Suseno. Pernah berurusan dengan Polisi saat band nya menciptakan lagu, dimana pada saat itu (lepas SMA) kreatifitas mencipta lagu hanya dipunyai oleh band / musisi ibu kota. Sebelum bekerja di Bank, Bapak juga bersekolah di sekolah pelayaran, yang tidak meneruskan ke dunia pelayaran karena kakek dan nenek kurang berkenan anaknya bekerja jauh dari keluarga. Bapak bertipe humble, humoris, guyub dan suka bercerita sepertinya beliau bertipe extrovert keras. Beliau jujur, dan negosiator yang ulung. Hobi/talenta yang lain adalah beliau seorang pelukis, lukisannya naturalis dan cucu-cucunya sangat terpesona saat kakeknya menggambar, dan hasil gambaran sangat hidup (saat itu beliau menggambar kuda). Talent Bapak yang lainnya adalah fotografi, hasil foto yang sangat natural terlihat pada hasil jepretannya, meskipun dengan kamera yang masih sederhana. Beliau juga suka memelihara ayam bekisar, dan burung yang berkicau indah. Berasal dari Kudus, Jawa Tengah. Adik Beliau bernama Sutrisni berprofesi sebagai pengajar (SD) dengan hobi memasak. Ayah beliau bernama Kasrin Djojosudarmo berprofesi sebagai pegawai kantor pos dengan hobi beliau olah raga, diantaranya angkat berat, binaragawan, dan tinju, sedangkan Ibu beliau bernama Sukarsi berdagang dan suka menjahit dengan tangan dan pandai memasak.

Keunikan dari Keluarga Ibu (Mertua)
Ibu bernama Sunarti, beliau adalah seorang pensiunan bidanyang bekerja di Rumah Sakit Umum di Kudus, kesukaannyaadalah menjahit dan membuat sesuatu dari keahliannya menjahit serta sangat baik bermain volley dan tennis lapangan. Saudara-saudara ibu berprofesi sebagai pengabdinegara (PNS) mulai dari pengajar (SMP), pegawai Dinas Pekerjaan Umum, sampai kepala PLN. Ayah beliau bernamaM. Nawawi sebagai Bayan/ kepala dusun, dan ibu bernama Aminah sabagai petani.


Menemukan Gen Keluarga
Tidak ada yang kebetulan Allah mempertemukan saya dan suami dalam ikatan perkawinan, pasti ada maksud dari Allah, alasan inilah yang sedang kami cari tau, yang tak lain adalahMisi Keluarga. Tahapnya dimulai dengan mencari karakter, keunikan serta kekuatan keluarga. Berlanjut ke tahap-tahap berikutnya. Semoga Allah selalu membimbing kami dalam menemukannya.

Catatan dari Grup Perak Loksado 2019:

“Dua fase yang paling penting dalam hidupmu adalah fasedisaat kamu bertemu dengan jodohmu dan fase disaat kamumenemukan jawaban mengapa kamu berdua dipertemukan”


Jika dicermati nenek moyang kami memiliki keunikan yang beragam


- Memasak (Ibu Hartati, Sukarsi, Sutrisni)
- Berdagang/wirausaha (Ibu Hartati, Sukarsi)
- Olah raga (Bapak Soetrisno, Kasrin, Ibu Sunarti, Hartati)
- Musik (Bapak Sutrisno)
- Melukis / menggambar (Bapak Sutrisno)
- Pengajar, Membaca, Menulis (Prajoko, Sutrisni)
- Disiplin dan bertanggung jawab dalam pengabdian(bekerja di instansi) (Bapak Sutrisno, Kasrin, Sunarti, M. Nawawi, Prajoko)
- Bercocok tanam (Bapak Hadi Wijoyo - Kaltsum, Aminah)
- Suka membuat kerajinan (Ibu Sunarti)
- Beternak Ayam, Sapi (Bapak Prajoko)

Yang menjadi karakter, keunikan dan kekuatan keluarga kami saat ini tersebar pada masing-masing personil Jelajah Dunia. (Jelajah Dunia adalah nama Hometeam kami yang terdiri dari Ayah, Bunda, Nisa, Tiara, Mitha)

Kekuatan dan keunikan yang masing-masing harus dijalani:

Ayah Putih
Disiplin dan bertanggung jawab dalam pengabdian bekerjapada instansi
Menggambar dan membuat karakter keren
Suka Musik
Suka Olah Raga
Fotografi

Bunda Ratih
Menyenangi Memasak
Membaca, Menulis
Bertanggung Jawab
Suka berdagang/wiraswasta namun harus ada partner
Suka tanaman tapi takut cacing
Suka music, tidak bisa main music dan ingin bisa main music
Suka olahraga, terutama tenis meja, berenang
Mulai menyukai Fotografi
Suka mengorganisir sesuatu (barang)


Nisa
Suka Menulis, Narasi dan Hand Lettering,
Suka membuat kerajinan/Craft
Suka Mengobrol
Suka Musik
Penyayang Binatang
Suka Mengorganisir sesuatu

Tiara
Suka menggambar, mewarnai dan yang berhubungan dengankomik dan animasi.
Penyayang Binatang
Suka bercocok tanam
Pandai dalam akademis
Suka Music

Mitha
Bagus dalam bernyanyi, namun masih lingkup keluarga saja
Suka Music
Penyayang binatang
Suka bermain, bersosialisasi, walau hanya dengan teman yang sudah dikenalnya saja.
Suka berkreasi, misal membuat makanan


Penelusuran gen keluarga ini masih pada tahap awal, mengenali, dan perlu digali lagi. Yang lebih penting adalahdijalani dengan bahagia.


#GenKeluarga
#Perak2019
#TantanganPerak
#PerakDusunLoksado

Monday, April 15, 2019

Menata Uang

Setelah melakukan evaluasi terhadap manajemen keuangan dalam rumah tangga, ternyata banyak sekali yang harus diperbaiki, terutama pada pengeluaran yang sifatnya konsumtif, banyak pembelian barang di luar rencana. Terlebih setelah dihitung, untuk keperluan konsumtif mencapai 50% dari penghasilan, dan sangat perlu untuk menentukan investasi jangka panjang guna persiapan menghadapi dan menjalani masa pensiun dan penting menambah persentase bersedekah.  




Gambar di atas adalah perencanaan keuangan ideal dalam waktu sebulan yang dicontohkan gemarrapi, dengan persentase yang disarankan menurut buku yang saya baca “Keluarga Muslim Cerdas Finansial”

Dengan perumpamaan penghasilan tetap 10 juta per bulan.

Pembagian Pos Pengeluaran yang disarankan:

  1. Zakat/Sedekah : 2-10%

  2. Tabungan : 10-15%

  3. Hutang/Cicilan : 0-30%

  4. Kebutuhan Rutin : 10-20%

  5. Konsumsi : 20-30%

  6. Pendidikan : 10-20%

  7. Kesehatan : 5-10%

  8. Lain-lain: 5-10%


Ada beberapa pengeluaran yang sifatnya insidental sehingga tidak selalu ada pada pengeluaran bulanan. Namun tentu harus diperhitungkan ketersediaannya. Untuk itu kita perlu melihat kondisi keuangan kita lebih jauh ke depan. Misalnya berencana akan mengadakan traveling keluarga, umroh, atau membayar biaya sekolah anak, dana yang diperlukan sudah tersedia.


Bagi karyawan swasta, persiapan yang perlu dilakukan adalah saat memasuki dan menjalani masa pensiun, maka saat masih memperoleh penghasilan, menggunakan sebagian penghasilan tersebut untuk diinvestasikan yang nantinya setelah pensiun, diharapkan dapat digunakan untuk hidup sehari-hari, biaya sekolah anak, biaya pernikahan anak, biaya traveling dan lain-lain, sehingga investasi tersebut yang membiayai.


Investasi Jangka Pendek, berupa tabungan biasa dengan bagi hasil sebesar 0-3%/tahun, deposito dengan bagi hasil sebesar 3-6%/tahun, Obligasi Syariah (SUKUK) dengan nilai bagi hasil 7-9% dengan jangka waktu minimal 1 tahun.

Investasi Jangka Menengah; dilaksanakan dalam rentang waktu 3-10 tahun, kenaikannya pertahun 10-15%, namun memerlukan biaya penyimpanan yang cukup banyak.

Investasi Jangka Panjang; dilakukan minimal 10 tahun, berupa Asuransi proteksi, asuransi proteksi dan investasi. Berupa Properti, yang dipecah dalam beberapa properti, sehingga lebih mudah dicairkan atau dijual. Bisa juga penghasilan diinvestasikan dalam bentuk wirausaha, untuk menyalurkan kemampuan sesuai passion dan bakatnya.



#Task6GM
#gemarimadya #angkatan1
#kelas2
#menatadirimenatanegeri
#gemariclass
#metodegemarrapi
#menatajiwa
#menatauang
#berbenahalaIndonesia
#indonesiarapi
#serapiitu
#segemariitu

Tuesday, April 9, 2019

Menata Waktu

Setelah mulai membuat habits tracker pertengahan bulan Maret 2019 sampai dengan hari ini  9 April 2019, ternyata banyak sekali item-item aktivitas yang tidak dikerjakan. Karena terlalu banyak aktivitas lain yang menjadi aktivitas pengganggu, diantaranya terlalu banyak browsing media social sampai melupakan apa yang harus dikerjakan. Dalam 7 hari terakhir, setelah saya cek di screen time hasilnya begini

Social Networking selama 23 jam 24 menit

Productivity selama 6 jam 36 menit

Creativity sebesar 1 jam 47 menit


Sangat jauh dari produktifitas dan kreatifitas, masih harus fokus dengan habits yang akan dilatihkan.








Apa yang harus dilakukan untuk mengorganisasikan habits beserta tugas-tugas yang telah ditulis?


Menggunakan kombinasi time management dan task management untuk mengorganisir aktivitas yang ingin dilakukan.


Strategi time management sesuai untuk aktivitas ibadah yang tertentu waktunya, selain ibadah, aktivitas lainnya memang dilakukan spesifik di pagi hari. Dan beberapa aktivitas yang sangat bisa fleksibel dalam pelaksanannya.


Untuk aktivitas project tertentu buat anak-anak yang sedang menjalani homeschooling, harus dengan strategi task management karena membutuhkan waktu yang relatif lama.


Hal yang ingin diubah berkaitan dengan upaya memanfaatkan waktu dengan lebih optimal

  1. Berusaha menepati jadwal yang telah dibuat

  2. Melibatkan pasangan dan anak-anak dalam proses penyelesaian tugas dan pembiasaan habit

  3. Melakukan evaluasi terhadap jadwal yang dibuat, setelah pelaksanaan selama 1 bulan.

  4. Menggunakan sebuah aplikasi untuk membatasi penggunaan gadget.






#Task5GM
#gemarimadya 
#angkatan1
#kelas2
#menatadirimenatanegeri
#gemariclass
#metodegemarrapi
#menatawaktu
#berbenahalaIndonesia
#indonesiarapi
#serapiitu
#segemariitu

Mastermind dan False Celebration

  Anggota Tim yang memberikan sarannya:  #ibupembaharu #bundasalihah #darirumahuntukdunia #hexagoncity #institutibuprofesional #semestaberka...