Merenungi kembali apa yang menjadi tujuan hidup, sudah berada
dimanakah saya.. Baru mulaikah atau masih bingung mencari tujuan?
Ilmu mendidik anak
Ilmu yang ternyata
sudah saya pelajari sejak kuliah setelah saya buka-buka kembali koleksi buku
saya, nemu buku judulnya, aah lupaa.. Isinya tentang mendidik anak. Baru
sadar saya menyiapkannya bahkan sebelum menikah.. Amazing hahaha...
Oh iyaa dulu sering
ikutan kajian ustadz Cahyadi Takariawan, Ustadz Mohammad Fauzil Adhim, dan
baca-baca bukunya yang inspiratif. Sampai sekarang masih ngikutin
fanpage-nya, baca buku-bukunya, lihat kajiannya di you tube, seandainya masih
di yogya seneng banget bisa ikut kajiannya secara langsung.
Setelah direnungi
ternyata ilmu inilah yang masih konsisten saya pelajari dan mudah-mudahan ada
dampaknya untuk anak-anak saya sekarang, yang tidak akan pernah habis kita
gali dan langsung menuntut untuk dipraktekkan.
Perhatian yang besar
pada bagaimana mendidik anak yang baik dan menjadi istri yang baik telah
menjadi mindset dalam diri saya, karena kurang fokus, tujuan yang
berubah-ubah, dan tidak menuliskan tujuan diawal jadilah perjalanan panjang
yang telah lewat hanya berlalu tanpa menambah dekatnya ke arah tujuan.
Konsistenkah
menjalankan list harian?
Bermacam-macam daftar
yang ingin dikerjakan membuktikan semangat ingin berubah. Namun mengandalkan
pengawasan sendiri, membuat kedisiplinan diri sering ditawar tawar.
Perlu kondisi yang
kepepet agar semuanya jalan. Kondisi kepepet ini bisa diciptakan, misal: anak
yang tinggal beberapa tahun lagi mencapai akil baligh, sudahkan semua
dipersiapkan?
Anak yang tidak
terasa sudah akan meninggalkan kita mungkin untuk menggapai cita-cita dan
impian, atau nantinya untuk menikah, sudahkah semua kita persiapkan mereka
untuk bisa "hidup" mandiri?
Diluar itu semua,
sudahkah kita siap untuk dipanggil Allah sewaktu-waktu.
Menyadari hal ini
tentu ga main-main, seharusnya segala daya dan upaya dikerahkan, selalu mohon
pertolongan Allah...
Bagaimana tentang
misi hidup dan peran?
Hidup di dunia untuk
memberikan manfaat pada orang lain, minimal keluarga yang merupakan
lingkungan terkecil, memberikan inspirasi kepada suami dan anak-anak,
diharapkan memberikan inspirasi pada lingkungan sekitar.
Melalui kesenangan
mendidik anak, mendampingi suami dan anak-anak mengatur rumah tangga,
memasak, mengatur finansial, membaca, menulis, merintis bisnis sesuai
passion.
Untuk meraih
kebahagiaan dan keberkahan sesuai misi yang diberikan Allah, yakinlah bahwa
tidak sia-sia manusia manapun yang diciptakan Allah. Demikian juga diri ini,
mencoba menggali lebih dalam lagi hal apa yang disuka dan bisa. Kesenangan
yang dilatih dengan berulang-ulang, istiqomah/konsisten dan sabar,
dikerjakan dengan cinta dan sesuai panggilan hati, dan juga ilmu, Insya
Allah batu yang nampak kusam akan tampil sebagai permata yang indah.
Yang saya pikirkan
adalah sebuah buku tentang keseharian seorang ibu bersama anak-anak dari
kecil hingga dewasa, bagaimana mendidik sesuai karakter anak, mendidik sesuai
fitrahnya kemudian anak- anak tersebut telah dapat memilih jalan hidupnya
sendiri, melukis sendiri impiannya, mewujudkan impiannya. Dan buku tersebut
sayalah penyusunnya. Disusun dari pengalaman berharga mendidik anak beserta
cerita jatuh bangunnya proses mendampingi anak-anak.
Dan saya
membayangkan dapat berbagi cerita atau berbicara tentang suatu hal yang
sangat saya kuasai dan jiwai. Someday…..
Ilmu yang
mendekatkan pada tujuan
Banyak hal di dunia
ini yang perlu dipelajari baik dari buku-buku, seminar, workshop, coaching,
kajian Islam semua harus mendekatkan kita kepada Allah, Rasul dan menambah
keimanan kita.
Begitu banyaknya
ilmu yang harus kita serap, seharusnya kita tak punya waktu luang sedikitpun
tanpa usaha menuntut ilmu yang bernilai ibadah kepada Allah.
Tahapan ilmu, udah
bagus banget kalau saya mencontek punya ibu Septi
1. Bunda Sayang :
Ilmu-ilmu seputar pengasuhan anak
- Sebagai orang tua
berperan sebagai fasilitator utama untuk anak-anak. Agar menjadi fasilitator
yang baik,wajib menguasai filosofi dan prinsip agar bisa luwes dalam
prakteknya.
- Bersama mendampingi
anak dalam melatih kebiasaan-kebiasaan baik, diarahkan untuk pembangunan
karakter agar anak dapat berkonsentrasi penuh (habit of attention); respect
pada orang tua (habit of obedience); menggarap segala sesuatu sesempurna
mungkin (habit of perfect execution).
2. Bunda Cekatan :
Ilmu-ilmu seputar manajemen pengelolaan diri dan rumah tangga
-
Mempelajari hikmah
AlQuran, mempraktekkan Al Quran dalam kehidupan sehari-hari.
-
Memperluas wawasan
dengan mempelajari ilmu yang lain : Pengetahuan tentang manusia
(humaniora--sejarah, sastra, kewarganegaraan-etika, politik, ekonomi, bahasa,
seni)
-
Pengetahuan tentang
alam semesta (sains, ilmu bumi, matematika, hasta karya, pendidikan
jasmani)
-
Menjaga hubungan
yang barokah antara suami dan istri.
-
Mempelajari
bagaimana mengelola keuangan
3. Bunda Produktif :
Ilmu-ilmu seputar minat dan bakat, kemandirian finansial dll.
- Mengenali, menentukan dan melatih
berulang-ulang apa yang menjadi passion diri, menengok kembali dan
menyelaraskan dengan visi dan misi hidup.
4. Bunda Shaleha :
Ilmu tentang berbagi manfaat kepada banyak orang.
- Berbagi
manfaat dengan orang lain bisa melalui tulisan-tulisan di media sosial, dan
berbagai media lainnya.
Panduan perjalanan
Jika kita
menginvestasikan waktu lebih banyak dan disiplin menjalani, otomatis menambah
jam terbang dan semakin cepat kita mencapai tujuan.
Orang tua yang
sering mendampingi anak, bertambah jam terbangnya akan semakin terampil
mempraktekkan ilmunya. Sehingga jatuh bangunnya selalu disikapi dengan
optimis. Tidak malah skeptis dan menyalahkan diri sendiri.
Dari 24 jam yang
diberikan Allah untuk apakah waktu itu kita gunakan? Bagaimana kita
mempertanggungjawabkannya kelak?
Agar selama 24 jam
bernilai ibadah, niatkan semua karena Allah dan mengejar cinta Allah.
Berharap dapat selalu berkomitmen untuk menginvestasikan waktu saya minimal
selama 8 jam sehari untuk mempelajari, mempraktikkan dan menuliskan
tentang ilmu yang menjadi minat saya. Kurang dari 6 tahun semoga ada
perubahan dalam hidup.
Jika sejenak
menengok kehidupan yang lalu, fokus dalam hidup selalu berubah-ubah, wajarlah
jika sampai sekarang belum sampai ke tujuan, masih terombang-ambing oleh
sesuatu yang nampaknya menarik. Kalau sudah menemukan akan kemana tujuan kaki
ini melangkah, sejauh apapun, betapapun sulitnya, insyaAllah dengan
pertolongan Allah kita berusaha melewatinya.
Menentukan Km 0 yang
paling tepat adalah saat ini, selama paling lambat 6 tahun kedepan selalu
berharap dapat meraih dan mewujudkan impian yang sudah dituliskan.
Sebagai gambaran,
ditetapkan Km 0 dan seterusnya sampai ke tujuan akhir.
KM 0-KM 1 (tahun 1):
Menguasai Ilmu seputar Bunda Sayang
KM 1-KM 2 (tahun 2):
Menguasai Ilmu seputar Bunda Cekatan
KM 2-KM 4 (tahun 2
sampai 4): Menguasai Ilmu seputar Bunda Produktif
KM 4-KM 6 (tahun 4
sampai 6): Menguasai Ilmu seputar Bunda shaleha
Check and recheck
Melihat kembali
checklist yang dibuat, telah memuat waktu-waktu yang didedikasikan untuk
mempelajari ilmu-ilmu tersebut. Ada baiknya checklist selalu diupdate,
ditulis secara detail, diprint, dan ditempel di tempat khusus. Meminta kepada
anak dan suami untuk ikut mengawasi apakah selama ini saya sudah melaksanakan
atau hanya sebagai kertas pajangan yang menuh-menuhin dinding?
Just do it now
|
blog pribadi ini bercerita tentang apa pun yang menarik, tentang keluarga, anak-anak dan kesehariannya..
Saturday, November 12, 2016
Memulai Perjalanan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Mastermind dan False Celebration
Anggota Tim yang memberikan sarannya: #ibupembaharu #bundasalihah #darirumahuntukdunia #hexagoncity #institutibuprofesional #semestaberka...
No comments:
Post a Comment