Saturday, November 12, 2016

Memulai Perjalanan


Merenungi kembali apa yang menjadi tujuan hidup, sudah berada dimanakah saya.. Baru mulaikah atau masih bingung mencari tujuan?

Ilmu mendidik anak
Ilmu yang ternyata sudah saya pelajari sejak kuliah setelah saya buka-buka kembali koleksi buku saya, nemu buku judulnya, aah lupaa.. Isinya tentang mendidik anak. Baru sadar saya menyiapkannya bahkan sebelum menikah.. Amazing hahaha...

Oh iyaa dulu sering ikutan kajian ustadz Cahyadi Takariawan, Ustadz Mohammad Fauzil Adhim, dan baca-baca bukunya yang inspiratif. Sampai sekarang masih ngikutin fanpage-nya, baca buku-bukunya, lihat kajiannya di you tube, seandainya masih di yogya seneng banget bisa ikut kajiannya secara langsung. 

Setelah direnungi ternyata ilmu inilah yang masih konsisten saya pelajari dan mudah-mudahan ada dampaknya untuk anak-anak saya sekarang, yang tidak akan pernah habis kita gali dan langsung menuntut untuk dipraktekkan.

Perhatian yang besar pada bagaimana mendidik anak yang baik dan menjadi istri yang baik telah menjadi mindset dalam diri saya, karena kurang fokus, tujuan yang berubah-ubah, dan tidak menuliskan tujuan diawal jadilah perjalanan panjang yang telah lewat hanya berlalu tanpa menambah dekatnya ke arah tujuan.

Konsistenkah menjalankan list harian?

Bermacam-macam daftar yang ingin dikerjakan membuktikan semangat ingin berubah. Namun mengandalkan pengawasan sendiri, membuat kedisiplinan diri sering ditawar tawar. 

Perlu kondisi yang kepepet agar semuanya jalan. Kondisi kepepet ini bisa diciptakan, misal: anak yang tinggal beberapa tahun lagi mencapai akil baligh, sudahkan semua dipersiapkan?

Anak yang tidak terasa sudah akan meninggalkan kita mungkin untuk menggapai cita-cita dan impian, atau nantinya untuk menikah, sudahkah semua kita persiapkan mereka untuk bisa "hidup" mandiri?

Diluar itu semua, sudahkah kita siap untuk dipanggil Allah sewaktu-waktu.

Menyadari hal ini tentu ga main-main, seharusnya segala daya dan upaya dikerahkan, selalu mohon pertolongan Allah...


Bagaimana tentang misi hidup dan peran?

Hidup di dunia untuk memberikan manfaat pada orang lain, minimal keluarga yang merupakan lingkungan terkecil, memberikan inspirasi kepada suami dan anak-anak, diharapkan memberikan inspirasi pada lingkungan sekitar. 

Melalui kesenangan mendidik anak, mendampingi suami dan anak-anak mengatur rumah tangga, memasak, mengatur finansial, membaca, menulis, merintis bisnis sesuai passion. 

Untuk meraih kebahagiaan dan keberkahan sesuai misi yang diberikan Allah, yakinlah bahwa tidak sia-sia manusia manapun yang diciptakan Allah. Demikian juga diri ini, mencoba menggali lebih dalam lagi hal apa yang disuka dan bisa. Kesenangan yang dilatih dengan berulang-ulang, istiqomah/konsisten dan sabar,  dikerjakan dengan cinta dan sesuai panggilan hati, dan juga ilmu, Insya Allah batu yang nampak kusam akan tampil sebagai permata yang indah. 

Yang saya pikirkan adalah sebuah buku tentang keseharian seorang ibu bersama anak-anak dari kecil hingga dewasa, bagaimana mendidik sesuai karakter anak, mendidik sesuai fitrahnya kemudian anak- anak tersebut telah dapat memilih jalan hidupnya sendiri, melukis sendiri impiannya, mewujudkan impiannya. Dan buku tersebut sayalah penyusunnya. Disusun dari pengalaman berharga mendidik anak beserta cerita jatuh bangunnya proses mendampingi anak-anak. 

Dan saya membayangkan dapat berbagi cerita atau berbicara tentang suatu hal yang sangat saya kuasai dan jiwai. Someday…..


Ilmu yang mendekatkan pada tujuan

Banyak hal di dunia ini yang perlu dipelajari baik dari buku-buku, seminar, workshop, coaching, kajian Islam semua harus mendekatkan kita kepada Allah, Rasul dan menambah keimanan kita. 

Begitu banyaknya ilmu yang harus kita serap, seharusnya kita tak punya waktu luang sedikitpun tanpa usaha menuntut ilmu yang bernilai ibadah kepada Allah.

Tahapan ilmu, udah bagus banget kalau saya mencontek punya ibu Septi

1. Bunda Sayang : Ilmu-ilmu seputar pengasuhan anak

-   Sebagai orang tua berperan sebagai fasilitator utama untuk anak-anak. Agar menjadi fasilitator yang baik,wajib menguasai filosofi dan  prinsip agar bisa luwes dalam prakteknya. 
-   Bersama mendampingi anak dalam melatih kebiasaan-kebiasaan baik, diarahkan untuk pembangunan karakter agar anak dapat berkonsentrasi penuh (habit of attention); respect pada orang tua (habit of obedience); menggarap segala sesuatu sesempurna mungkin (habit of perfect execution).

2. Bunda Cekatan : Ilmu-ilmu seputar manajemen pengelolaan diri dan rumah tangga

-       Mempelajari hikmah AlQuran, mempraktekkan Al Quran dalam kehidupan sehari-hari.
-       Memperluas wawasan dengan mempelajari  ilmu yang lain : Pengetahuan tentang manusia (humaniora--sejarah, sastra, kewarganegaraan-etika, politik, ekonomi, bahasa, seni)
-       Pengetahuan tentang alam semesta (sains, ilmu bumi, matematika, hasta karya,  pendidikan jasmani)
-       Menjaga hubungan yang barokah antara suami dan istri.
-       Mempelajari bagaimana mengelola keuangan 


3. Bunda Produktif : Ilmu-ilmu seputar minat dan bakat, kemandirian finansial dll.

-  Mengenali, menentukan dan melatih berulang-ulang apa yang menjadi passion diri, menengok kembali dan menyelaraskan dengan visi dan misi hidup.

4. Bunda Shaleha : Ilmu tentang berbagi manfaat kepada banyak orang. 

-   Berbagi manfaat dengan orang lain bisa melalui tulisan-tulisan di media sosial, dan berbagai media lainnya.


Panduan perjalanan 

Jika kita menginvestasikan waktu lebih banyak dan disiplin menjalani, otomatis menambah jam terbang dan semakin cepat kita mencapai tujuan.

Orang tua yang sering mendampingi anak, bertambah jam terbangnya akan semakin terampil mempraktekkan ilmunya. Sehingga jatuh bangunnya selalu disikapi dengan optimis. Tidak malah skeptis dan menyalahkan diri sendiri. 

Dari 24 jam yang diberikan Allah untuk apakah waktu itu kita gunakan? Bagaimana kita mempertanggungjawabkannya kelak?

Agar selama 24 jam bernilai ibadah, niatkan semua karena Allah dan mengejar cinta Allah. Berharap dapat selalu berkomitmen untuk menginvestasikan waktu saya minimal  selama 8 jam sehari untuk mempelajari, mempraktikkan dan menuliskan tentang ilmu yang menjadi minat saya. Kurang dari 6 tahun semoga ada perubahan dalam hidup. 

Jika sejenak menengok kehidupan yang lalu, fokus dalam hidup selalu berubah-ubah, wajarlah jika sampai sekarang belum sampai ke tujuan, masih terombang-ambing oleh sesuatu yang nampaknya menarik. Kalau sudah menemukan akan kemana tujuan kaki ini melangkah, sejauh apapun, betapapun sulitnya, insyaAllah dengan pertolongan Allah kita berusaha melewatinya. 

Menentukan Km 0 yang paling tepat adalah saat ini, selama paling lambat 6 tahun kedepan selalu berharap dapat meraih dan mewujudkan impian yang sudah dituliskan. 

Sebagai gambaran, ditetapkan Km 0 dan seterusnya sampai ke tujuan akhir.

KM 0-KM 1 (tahun 1): Menguasai Ilmu seputar Bunda Sayang
KM 1-KM 2 (tahun 2): Menguasai Ilmu seputar Bunda Cekatan
KM 2-KM 4 (tahun 2 sampai 4): Menguasai Ilmu seputar Bunda Produktif
KM 4-KM 6 (tahun 4 sampai 6): Menguasai Ilmu seputar Bunda shaleha

Check and recheck

Melihat kembali checklist yang dibuat, telah memuat waktu-waktu yang didedikasikan untuk mempelajari ilmu-ilmu tersebut. Ada baiknya checklist selalu diupdate, ditulis secara detail, diprint, dan ditempel di tempat khusus. Meminta kepada anak dan suami untuk ikut mengawasi apakah selama ini saya sudah melaksanakan atau hanya sebagai kertas pajangan yang menuh-menuhin dinding?

Just do it now

Sekarang saatnya untuk memulai, jangan ada kata menunda, semoga Allah selalu memberi pertolongan





No comments:

Post a Comment

Mastermind dan False Celebration

  Anggota Tim yang memberikan sarannya:  #ibupembaharu #bundasalihah #darirumahuntukdunia #hexagoncity #institutibuprofesional #semestaberka...