Sunday, June 21, 2020

Mentorship 5 False Celebration

Bismilah ya Allah temani aku dalam proses belajar ini, berikan petunjukMu agar tidak tersesat, luruskan niat dalam diri ini untuk belajar karenaMu, untuk belajar karena cinta kepadaMu. Titip semua hal diluar pengetahuan dan kemampuanku hanya kepadaMu.

Baru saja menyimak FB Live Bunda Cekatan tahap Kupu-kupu diminggu kelima.
Luar biasa bu Septi ilmunya, bangga saya bisa menyimak ibu setiap minggunya yang setiap dicermati kalimatnya selalu penuh makna yang dalam, terlihat sekali ibu sangat berpengalaman dan masih mau terus belajar untuk meningkatkan kualitas diri. Beginilah potret Bunda Sholehah yang sangat menginspirasi lewat setiap kata dan laku yang keluar dari dirinya. Potret terbaik untuk ibu-ibu yang semangat belajar. Potret ‘nenek’ yang “active ageing”, tetap produktif di usia yang terus bertambah. Tidak merasa tua, bukan nenek yang seringkali merasa harus berhenti belajar. Aku padamu, Bu..

Review sejenak FB Livenya

Tahap pekan kelima ini ibu menyampaikan, tentang:

1. Proses refleksi/evaluasi 

Melihat kembali lembar Action Plan dan mengukur progress sampai dimana langkah kita. Apakah saat ini yang dilakukan sudah sesuai dengan apa yang dituliskan?

Apakah kita cukup bertanggungjawab terhadap apa yang kita tuliskan?

Lakukan refleksi, jujur pada diri sendiri, jika tidak terlaksana, mengapa?

2. False Celebration

Mengetahui letak salahnya dimana, dikomunikasikan, apa yang dapat dipelajari dari kesalahan tersebut, dan komitmen untuk kedepannya seperti apa. Teman yang lain boleh mengapresiasi karena sudah tau letak kesalahannya, menyadarinya, berani mengakuinya dan mau berubah ke arah yang lebih baik. Bukan mengapresiasi kesalahannya. Apalagi membenarkan kesalahannya.

It’s ok to make mistake, as long as I learn from my mistakes

3. Feedback

Baca tentang “Three Sixty Degree feedback”

Setelah proses False Celebration, ada proses feedback dari lawan bicara, bisa berasal dari satu orang saja atau banyak orang. Dan tidak semua feedback enak di dengar. Apalagi jika ada feedback yang pedas, jangan sampai membuat kita malah jadi down. Jadikan feedback adalah pacuan untuk menjadi lebih baik. Segera kuatkan nalar sehingga emosi menurun, segera switch diri kita untuk tidak mengedepankan emosi, apalagi jika ada bibit-bibit dendam sebaiknya diletakkan dulu. Jika ada diantara feedback tersebut menjadi “Devil Advocate” maka bersyukurlah jika mendapatkannya, ini adalah feedback yang mahal, segera switch menjadi amunisi. Ikhlaskan untuk menjadi guru kita. Common enemy/musuh bersama. Otot-otot ketahanan mental harus terus dilatih. Untuk komitmen dan konsisten memang harus dilatih, tidak bisa mengubah seketika. Fokus pada mentalnya.

Baca juga tentang “Butterfly Effect”

4. Temukan AHA moment pada tiap kali kita belajar sesuatu. Jangan mengerjakan sesuatu yang sama setiap harinya tapi mengharapkan sesuatu yang berbeda setiap harinya. Lakukan improvemen setiap harinya.

Sebelum menjalan ini semua penting melakukan cek in progress mentorship, masuk kategori manakah?

- Apakah dalam proses mentorship ini hanya ingin menyelesaikan standar minimalnya saja?
- Apakah dalam mentorship ini hanya sampai 8 pekan ini saja tidak lanjut di kehidupan nyata?
- Apakah mentorship ini benar-benar diikuti untuk meningkatkan kualitas diri, internal motivationnya muncul, walau selesai mentorship tetap melanjutkan proses belajarnya di kehidupan nyata.

Bismillah..

Idealnya mentorship ini benar-benar bertujuan untuk meningkatkan kualitas diri, internal motivation muncul. Saya tentu berharap berada di kategori ini. InsyaAllah tujuan awal ikut kelas inipun untuk meningkatkan kualitas diri sebagai seorang ibu, istri, ataupun secara individu. Niat sudah benar, amal perbuatannya bagaimana? Menuju ke arah tujuan, namun saya masih kurang fokus dengan tujuan jangka pendek yang sudah dituliskan. Masih suka mampir-mampir ke tempat-tempat yang disukai sehingga lambat sampai ke tujuan saya. Godaan untuk mampir itu karena memang lebih menyenangkan buat saya dan lebih mudah untuk dilakukan. Tujuan jangka pendek saya, kurang menyenangkan buat saya saat ini tapi saya butuh banget untuk peningkatan kualitas diri.

Mungkin ini saatnya switch on, menyalakan tombol switch untuk segera balik lagi fokus ke tujuan.

Sebagai Mentor

Menerima laporan tentang perkembangan atau progress tujuan yang telah dituliskan.
mbak Iqiq melaporkan pekan ini lebih baik dari pekan sebelumnya, hanya ada 2 poin yang belum dikerjakan yaitu cardio dan intermittent fasting yang agak lebih panjang karena kondisi yang baru masuk awal kehamilan. Selamat mbak Iqiq semoga eating clean terus berlanjut dan kehamilannya sehat selalu. Poin False Celebration belum ada dan mbak Iqiq sudah on track walau perlu sedikit dikurangi target olahraganya dan memperpanjang intermittent fastingnya, disesuaikan dengan kondisi tubuh.

Terimakasih mbak Iqiq, sudah berusaha menepati apa yang telah dituliskan.

False Celebration sebagai Mentor:

 Saya mengakui bahwa saya 
-masih kurang ilmu sebagai mentor dalam mentorship ini,
-masih belum begitu mengarahkan dengan baik
Saya belajar bahwa menjadi mentor banyak sekali hal yang mesti dipelajari baik dari segi ilmu, karakter, dan semangat mendevelop orang lain
Saya berkomitmen untuk:
-tetap berusaha sebaik-baiknya, untuk selalu care, empati, dan meningkatkan kemampuan.
-berkomunikasi dengan baik dan menghargai progress perkembangannya,
-bersedia memberikan feedback jika diperlukan.

Sebagai Mentee
Saya melaporkan progress perkembangan atau progress tujuan yang telah dituliskan di lembar sebelumnya. Sebenernya minggu kemaren secara tidak sengaja saya sudah melakukan false celebration, dengan mengakui bahwa saya:
- lebih fokus ke hal lain yang juga ingin dipelajari namun pada prioritas ke sekian yaitu baking dan fotografi
- beralasan bahwa belum menemukan momen AHA atau belum tune-in untuk mempelajari podcast, padahal momen AHA ditemukan kalau dengan sabar mau menjalani prosesnya. Sehingga beralih ke hal lain, yang sudah ditemukan momen AHAnya
- tambahan untuk poin false celebration saya adalah saya menyediakan waktu lebih sedikit dari yang seharusnya untuk belajar podcast.
Dari kesalahan ini saya belajar bahwa:
- harus disiplin, berusaha mematuhi dan bertanggungjawab dengan apa yang telah dituliskan, karena sewaktu menuliskan telah dipikir dengan matang.
- bersabar dengan sesuatu yang kurang disukai namun penting karena boleh jadi apa yang tidak disukai itu baik bagimu.
- Dan saya berkomitmen untuk menjalaninya dengan baik, menyediakan waktu secara proporsional, menjalani prosesnya setahap demi setahap dengan sabar, serta memulai saja tanpa banyak alasan. Just do it.

Sesuai progress sampai dengan pekan keempat masih sesuai dengan rencana. Untuk challenge sehari satu postingan podcast dari mentor saya masih belum sanggup saya kerjakan. Semoga kedepannya bisa.

Demikian check in progress san false celebration di pekan ini, semoga selalu lebih baik dari hari ke hari.

#jurnalminggukelima
#bundacekatan1
#tahapkupu-kupu
#institutibuprofesional

No comments:

Post a Comment

Mastermind dan False Celebration

  Anggota Tim yang memberikan sarannya:  #ibupembaharu #bundasalihah #darirumahuntukdunia #hexagoncity #institutibuprofesional #semestaberka...