Monday, July 27, 2020

Barang Bawaan Perjalanan Haji 1440 H


Persiapan barang bawaan harus mendapat perhatian agar tertib dan ibadah tidak terganggu karena kesalahan hal teknis yang sebenarnya bisa diminimalisir bahkan tidak terjadi. Barang bawaan untuk Gelombang I dan II ada sedikit perbedaan. Gelombang I langsung menuju madinah. Saya masuk di gelombang kedua, langsung menuju Makkah dan langsung thawaf.

Sayangnya, saya dan suami tidak pernah ikut manasik haji yang diselenggarakan di Banjarmasin setiap hari Sabtu selama beberapa bulan karena kami berada di Tabalong, akhirnya kami belajar melalui Youtube dan memanggil ustadz secara private. Cukuplah menurut saya, yang penting ada semangat untuk belajar, ada rasa ingin tahu yang kuat mengapa perlu untuk melakukan haji dan tidak berhenti untuk belajar.

Dari Kementerian Agama, jamaah haji dibagikan 3 macam tas yang seragam, untuk tahun 1440 tas berwarna orange. Yang pertama tas koper ukuran cukup lebar, tas tenteng atau koper kecil ada tarikannya agar mudah membawa, tas selempang untuk tempat paspor. Karena tas koper harus dikumpulkan paling lambat H-1 sebelum masuk asrama maka persiapan harus dilakukan jauh-jauh hari. 

Oke berdasarkan pengalaman, berikut barang yang perlu kita bawa dan diletakkan di tas yang mana.

Barang-barang yang masuk tas tenteng/koper kecil adalah :

Untuk perempuan
1. Seragam Haji Nasional 1 stel, ini juga dipakai untuk acara ceremonial pelepasan jamaah haji dan berangkat dari tanah air menuju tanah mekkah untuk gelombang II dan menuju madinah untuk gelombang I

Jadi diusahakan model baju seragam yang bisa dilepas, berupa blazer panjang untuk perempuan dan semi Jas untuk laki-laki. Agar saat di pesawat bisa dilepas sesuai kebutuhan. Cukup menggunakan set gamis putih yang cukup nyaman dan dilapisi dengan blazer. Pilih bahan gamis yang nyaman karena akan dipakai dalam waktu yang lama.

2. Baju gamis dan kerudung berwarna putih sebanyak 2 stel. Satu stel untuk acara ceremonial sebelum berangkat, satu stel lagi untuk berangkat menuju tanah haram. Jika khawatir terkena najis boleh berangkat memakai stelan sebelumnya, sampai jeddah bisa ganti baju yang bersih untuk lanjut thawaf. Sebagai informasi gelombang II langsung menuju Mekkah dan melaksanakan thawaf, mengambil miqat di Bandara Jeddah, jika memungkinkan bisa berganti baju di bandara Jeddah. Kalau saya waktu itu memakai baju dari tanah air dan menjaga agar tidak terkena najis. Ternyata di bandara Jeddah waktu sangat sempit dan toilet bandara antri. Alhamdulilah lancar. Di Bandara Jeddah hanya memperbarui wudhu dan berniat ihrom. Deg-degan rasanyaa.

Waktu di toilet bandara, antrinya masya Allah, dan saya masuk toilet khusus mandi, masih penyesuaian kran shower yang tak lazim, alhasil saya kesiram saat menyalakan keran, dan ga bisa menutupnya lagi hahaha sebagian baju basah dan Alhamdulilah baju cepat kering karena cuaca yang sangat panas hehehe

3. Daster dan bergo yang nyaman dan layak, untuk ganti baju di asrama haji 1 stel

4. Gamis biasa untuk di asrama 1 stel, biasanya ada manasik haji sebelum berangkat. Atau untuk menghemat bawaan bisa tetap memakai daster tapi dilapis gamis cardigan warna hitam yang tangannya panjang, tetap layak dan syari. Ini recommended banget agar bawaan menjadi simpel.

5. Pakaian dalam 5 stel, legging 2 buah, kaus kaki 3 stel, manset tangan yang bahannya nyaman untuk menutup aurat 2-3 pasang.

6. Handuk Kecil 1 buah

7. Saputangan 3 buah

8. Mukena travelling 1 buah
9. Sajadah tipis 1 buah

10. Peralatan mandi, cairan tidak boleh lebih dari 100 ml, tambahkan detergen bubuk bilamana secara darurat perlu mencuci.

11. Buku Manasik dan doa sesuai dengan tuntunan Rasulullah.

Tas koper ini tidak terlalu besar, jadi bawaan bisa disesuaikan dengan besarnya koper, beratnya tidak boleh lebih dari 7 kg

Untuk laki-laki
1. Seragam Haji Nasional berupa Semi Jas, ini juga dipakai untuk acara ceremonial pelepasan jamaah haji dan berangkat dari tanah air menuju tanah mekkah untuk gelombang II dan menuju madinah untuk gelombang I. Pakai hem polos atau kaus pendek berkerah dan celana panjang.
2. Baju ganti untuk istirahat selama di asrama 1 stel

3. Baju Koko dan sarung atau celana panjang 1 stel.

4. Baju kaus berkerah 1 buah

5. Kain ihram 2 helai, saat berangkat menuju mekkah, 1 helai bagian bawah dipakai, 1 helai ditaruh di tas koper yaitu kain ihram bagian atas, sedangkan bagian bawah langsung dipakai dari asrama ketika akan berangkat, pakai sabuk dan peniti jika perlu. Atasan bisa memakai kaus berkerah biasa. Jika belum terbiasa tetap memakai pakaian dalam saja, saat akan melaksanakan ihram, pakaian dalam harus dilepas. Untuk jamaah haji gelombang II mengambil miqot bisa di asrama, di atas pesawat saat berada tepat di atas kota Yalamlam atau di Bandara Jeddah, berdasarkan kesepakatan grup kami memutuskan untuk mengambil miqot di Bandara Jeddah. Khawatir tidak tepat berada di kota Yalamlam, ihram menjadi tidak sah.

Grup kami adalah Kloter 14, setiap kloter terdapat 4 Rombongan yaitu Rombongan 1-4, setiap rombongan ada 4 regu setiap regu terdiri dari 11 sampai 12 orang. Saya dan suami berada di Kloter 14 Rombongan 1 dan Regu 3. Total jamaah yang berangkat berjumlah hampir 200 orang bersama crew pembimbing dan tenaga kesehatan.

6. Peralatan mandi, tambahkan detergen bilamana perlu untuk mencuci.

7. Sandal Jepit atau sandal gunung yang tidak menutup mata kaki penting untuk laki-laki, saat memakai kain ihram, harus memakai sandal sehingga mata kaki tidak tertutup.

8. Kaus kaki 1 pasang jika perlu.

9. Dan peralatan pribadi lainnya, suami saya membawa tongkat karena ada masalah dengan kakinya.

Karena berangkat dengan menggunakan garuda Indonesia, dan seluruhnya adalah anggota jemaah haji, bagi yang tidak tahan AC bisa minta request untuk diturunkan suhunya. Banyak yang sudah bawa jacket terpaksa tidak terpakai karena waktu itu saat di pesawat malah kegerahan hehehe, karena ada satu orang lanjut usia yang tidak tahan dingin sama sekali. Akhirnya, cabin pesawat berada di suhu hangat. Kalau saya niatnya jika kedinginan, memakai baju blazer seragam batik haji, saya rasa sudah cukup hangat.

Barang-barang yang masuk ke tas paspor adalah :

1. Paspor (wajib), diberikan petugas ketika di embarkasi haji.
2. Foto kopi BPIH dan kartu keluarga. ( diberikan di embarkasi haji )
3. BKJH ( Buku Kesehatan Jamaah Haji ) / Buku Hijau. BKJH merupakan Buku yang berisi catatan kesehatan jamaah haji selama di tanah air. Buku dikeluarkan oleh puskesmas setempat di mana jamaah calon haji tinggal.
4. BKJH wajib dibawa karena menjadi acuan Tenaga Kesehatan untuk melakukan pengobatan bila nantinya jamaah calon haji sakit selama di embarkasi sampai ke tanah suci dan kembali ke debarkasi.
5. Obat-obatan emergency. Obat-obatan yang diperlukan selama ibadah haji terutama yang emergency lebih baik dimasukkan ke tas paspor. Hal ini akan memudahkan bila diperlukan ketika kondisi darurat. Untuk diperhatikan agar melaporkan ke petugas kesehatan kloter bila membawa obat-obatan darurat agar didata di buku BKJH.

Untuk perhatian juga, agar obat jangan berbentuk serbuk atau jamu, karena kadang ada kejadian harus berurusan dengan pihak imigrasi Arab Saudi karena dikira sabu-sabu.

Kalau saya membawa primolut untuk mencegah haid, dan minyak freshcare jika perlu.

6. Dokumen Administrasi Perjalanan Ibadah Haji (DAPIH) ini nantinya digabungkan bersama Paspor jama’ah haji, yang digunakan untuk exit/entry imigrasi, pendataan pembayaran maktab wukala, naqobah, pendataan kementerian Haji Arab Saudi, serta pendataan Konsulat Jenderal RI. Dapih diberikan ketika di embarkasi bersama paspor.

7. Uang Riyal pecahan kecil, 1 Riyal sampai 10 Riyal secukupnya saja. Saat berada di asrama, masing-masing mendapatkan uang saku sebesar 1000 Riyal yang digunakan untuk membayar dam dan makan saat tidak mendapatkan sarapan selama di Makkah atau Madinah.

8. Ballpoin, data-data yang tercatat dalam buku saku, seperti buku saku nomor telepon, atau catatan permintaan doa. Sudah tidak menjadi rahasia lagi bila jamaah calon haji sering mendapatkan catatan permintaan doa dari orang-orang di tanah air.

9. Handphone, tidak wajib tapi lebih baik ada.

10. Buku saku penuntun ibadah haji dan panduan doa selama melaksanakan ibadah haji.

11. Kaca mata hitam

12. Masker, pelembab bibir, wajah dan kulit.

13. Semprotan wajah

Barang-barang yang dimasukkan ke koper besar adalah

Karena kita akan tinggal di Mekkah dan Madinah total 40 hari, baju tidak perlu terlalu banyak karena kita sempat untuk mencuci, bisa juga sesekali jalan-jalan ke pasar untuk membeli baju. Bawa yang pemting-penting saja, utamakan untuk keperluan ibadah.

Untuk perempuan:
1. Baju gamis dan kerudung berwarna putih 1 stel
2. Baju gamis dan kerudung berwarna hitam 2 stel
3. Baju rumah yang layak dan bergo sebanyak 2 stel
4. Daster untuk tidur 1 stel
5. Baju gamis biasa motif/abu-abu 2 stel diusahakan warna yang tidak mencolok.
6. Pakaian dalam 5 stel, kaus kaki 3 stel, manset tangan 3 stel, warna putih, hitam, abu-abu
7. Legging 2 buah, warna hitam dan putih
8. Pembalut/menstrual cup
9. Bahan makanan kering: kering tempe, bumbu pecel, dendeng, abon, bubuk kopi/instan, sereal, mie instan, susu disesuaikan dengan selera waktu di tanah air. Kalau tidak membawa juga tidak apa-apa. Disana diniatkan untuk makan apa saja yang disediakan. InsyaAllah makannya enak dan doyan. Saus, kecap, kopi, teh, gula, tidak usah membawa karena di sana sudah mendapatkan jatah yang cukup melimpah. Apalagi mencicipi kuliner di Arab sana enak enak semua. Ayam goreng, ayam bakar dengan nasi kebuli enak deh pokoknya. Jangan khawatir mengenai makanan yang disediakan oleh pemerintah, insyaAllah sudah disesuaikan dengan lidah orang Indonesia
10. Piring, gelas, sendok, selain sendok bisa pakai dari bahan plastik atau melanin, biar aman dan tidak pecah. Tapi saat di Mekkah dan Madinah telah disediakan paket berisi gelas, beserta minuman sachetnya
11. Tali tambang buat jemuran 15 meter, bisa untuk dipasang di kamar mandi.
12. Hanger/ jepit pakaian/ peniti secukupnya.
13. Gunting, alat potong kuku, alat cukur 1 buah. Berguna untuk tahalul.
14. Perlak tipis untuk fase muzdalifah, yang tipis dan ringan saja. Menurut pengalaman saya, waktu itu membawa alas yang cukup tebal dan lumayan berat sedangkan di Mudzdalifah cuma dipakai sebentar saja. Di Mudzdalifah medannya berbatu dan penuh sesak jadi tidak bisa juga tidur dengan nyaman, hanya asal duduk dan bersandar saja juga sudah bagus. Di sini jemaah haji mencari batu minimal 70 batu, saya ambil 100 batu sebagai cadangan.
15. Selotip Besar/ Lakban 1 buah
16 Sandal Jepit yang nyaman dan kuat.

Untuk laki-laki di dalam koper besar setidaknya berisi:
1. Kain ihram 2 pasang
2. Kaos berkerah 3-4 buah
3. Baju Koko 2 buah
4. Celana panjang 2 buah
5. Kaos oblong 3 buah
6. Pakaian dalam 5 buah
7. Sarung 1 buah
8. Peci 1 buah
9. Tali tambang buat jemuran 15 meter, bisa untuk dipasang di kamar mandi.
10. Hanger/ jepit pakaian/ peniti secukupnya.
11. Gunting, alat potong kuku, alat cukur kumis 1 buah. Berguna untuk tahalul.
12. Perlak tipis untuk fase muzdalifah.
13. Selotip besar/lakban 1 buah

Itulah pembagian penempatan barang yang dibawa. Jika untuk persiapan membeli perlengkapan haji bisa dijumlahkan berapa banyak baju yang dibawa, kain ihram yang dibawa.

Pengalaman saya, membawa barang jangan terlalu banyak, terutama baju, untuk perempuan kebanyakan memakai baju hitam atau putih saja. Putih untuk melaksanakan umroh sunnah, hitam untuk umroh juga bisa dan untuk jalan-jalan juga bisa atau ziarah/mengunjungi tempat-tempat bersejarah. Belum lagi jika melihat baju gamis disana, bisa jadi tergoda. Saya dan suami sampai mengirim paket 2 kali masing masing 10 kg karena koper tidak cukup akibat beli oleh-oleh dan sebagian karena kebanyakan membawa baju. Padahal saat berangkat koper kami termasuk yang paling slim dibanding koper yang lain.

Tipsnya tetaplah membeli oleh-oleh dan kirimkan baju yang tidak dipakai lagi, pilih baju yang masih akan dipakai sampai ke tanah air, isi tas dengan oleh-oleh untuk keluarga dan saudara di tanah air.

Oleh-oleh yang wajjb dibeli
1. Sajadah made in turki atau sajadah made in madinah yang unik
2. Kurma ajwa kualitas bagus
3. Cokelat isi untuk oleh-oleh
4. Kismis kualitas bagus
5. Kacang arab
6. Pistachio
7. Tasbih kayu pukah
8. Gamis hitam
9. Minyak wangi yang asli
10. Emas berupa cincin atau gelang (ga wajib tapi buat kenang-kenangan)

Batasan berat 32 kilogram tidak akan pernah cukup hehehe..

Lucunyaa ternyata ini bener-bener real. Memakai baju berlapis saat akan pulang ke Indonesia demi bisa membawa oleh-oleh yang lebih banyak untuk sanak saudara. Saat sudah masuk ruang pemeriksaan, masing-masing melepas baju yang berlapis dan menentengnya di tas yang sudah disiapkan. Karena pemeriksaan barang saat pulang ketat sekali, koper harus dikumpulkan H-1 keberangkatan, berat maksimal 32 kg, bila lebih dikembalikan lagi. Sementara sehari sebelum pulang tiba-tiba menemukan barang yang dicari dan dapet harga murah, gimana ga beli coba, pokoknya diakalin supaya semua barang bisa kebawa. Hehehe..ada-ada saja.

Itulah cerita seru teman-teman diantara cerita religius lainnya.

1 comment:

  1. Terbayang serunya. Semoga nanti aku punya kesempatan ke Tanah Haram juga. Aamiin Allahumma aamiin.

    ReplyDelete

Mastermind dan False Celebration

  Anggota Tim yang memberikan sarannya:  #ibupembaharu #bundasalihah #darirumahuntukdunia #hexagoncity #institutibuprofesional #semestaberka...