Monday, July 27, 2020

Persiapan sebelum keberangkatan haji 1440 H/ 2019


Bismillah

Alhamdulillah tahun 2019 atau tahun 1440 H adalah tahun dimana saya dan suami mendapat panggilan haji reguler dari Kementrian Agama RI, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Dengan pembagian Kloter 14 Embarkasi Banjarmasin, Gelombang 2. Setelah sebelumnya mendapat panggilan cadangan tahun 2018. Kami mendaftar haji tahun 2010, waktu itu perkiraan berangkat tahun 2020 yaitu 10 tahun dari pendaftaran. Namun selepas umroh tahun 2018 kami mendapatkan undangan untuk cadangan berangkat haji. Karena pelunasan untuk calon jamaah haji tahun 2018 cukup lancar dan kuota terpenuhi, kami tidak jadi berangkat tahun 2018. Dan berangkat sesuai jadwal tahun 2019. Dan ternyata sesuai ketentuan Allah tahun 2020 haji tidak dilaksanakan karena pandemi covid-19 di seluruh dunia. Ya Allah saya merasa beruntung Engkau beri kesempatan ini. Maafkan hamba ya Allah jika kurang mensyukurinya.

Proses yang panjang dimulai dari persiapan administrasi haji yang meliputi:

Pelunasan Haji

Setelah ada surat panggilan Haji dari Kemenag kami melakukan pelunasan haji dan mendapatkan surat keterangan lunas dari Bank dimana kami mendaftar dan dilakukan Pendaftaran Pelunasan BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji) di Kementrian Agama setempat, kemudian mendapatkan nomor urut registrasi, nomor kami adalah 29 dan 30. Surat pendaftaran ini nantinya dipergunakan untuk mengambil koper jamaah haji yang terdiri dari koper besar, tas tenteng dan tas paspor.

Pas Foto Ulang

Membuat Pas Foto untuk memperbarui foto awal saat pendaftaran, disyaratkan pas foto yang terbaru.

Pemeriksaan kesehatan

Pemeriksaan kesehatan untuk jemaah haji sudah standar, kami yang berada di Kabupaten Tabalong, sementara mendaftar haji di kota Banjarmasin, maka pemeriksaan kesehatan bisa dilakukan di laboratorium setempat dengan spesifikasi pemeriksaan yang sudah ditentukan, termasuk tes kehamilan. Biaya menjadi tanggungjawab masing-masing jemaah. Hasil pemeriksaan laboratorium tersebut harus dibawa ke puskesmas yang ditunjuk, dalam hal ini adalah Puskesmas Cempaka Besar Banjarmasin. Setelah dicek secara fisik oleh dokter, dilakukan vaksin meningitis dan vaksin influenza. Adapun vaksin meningitis ditanggung pemerintah, sedangkan vaksin influenza menjadi tanggungan masing-masing. Kalau tidak salah ingat biaya sebesar 200 ribu untuk vaksin influenza. Proses pemeriksaan kesehatan ini diperlukan kesabaran untuk mengantri karena jemaah yang dilayani mencapai ratusan orang per harinya. Saat bertemu dokter dinyatakan bahwa kami sehat-sehat saja dan dinyatakan boleh berangkat, dibuktikan dengan dikeluarkannya surat Istitoah. Khusus saya jemaah wanita dalam menunda haid disarankan dokter untuk menunda hanya di satu siklus saja, jangan sampai 2 siklus karena akan menimbulkan ketidaknyamanan secara fisik seperti pegal, pusing, ketidakstabilan emosi karena ada tambahan obat pengatur hormon. Obat penunda haid yang disarankan atau yang familiar adalah Primolut. Diminum 3 hari sebelum hari haid. Karena siklus haid ini penting, sebaiknya kita catat siklus 2 bulan sebelumnya, untuk menentukan perkiraan hari haid yang akan kita tunda, sehingga bisa diperkirakan kapan harus memulai meminum primolut, kapan pula akan berhenti menimumnya. Pengaturan ini dimaksudkan agar ibadah haji tidak terganggu,

Contoh siklus saya
Berangkat tanggal 29 Juli 2019, tujuan Mekkah terlebih dahulu, artinya langsung menjalankan umrah. Haid bulan sebelumnya tanggal 8 Juli, perkiraan haid bulan berikutnya adalah 5 Agustus. Dokter menyarankan saya meminum primolut pada tanggal 29 Juli 2019 saat berada di Mekkah, Mengapa? Pertama Primolut diminum 3 hari sebelum hari haid, perkiraan dokter tanggal 29 Juli sudah aman. Dan juga yang kedua tidak harus menyesuaikan perbedaan waktu di Indonesia dan di Saudi Arabia. Tapi saya memutuskan untuk meminumnya tanggal 25 Juli, pertimbangannya untuk mengantisipasi seandainya saya salah memperkirakan hari haid. Nah penyesuaian waktunya saya ambil waktu di Indonesia Bagian Tengah Jam 11 siang dan jam 11 Malam, saat berada di Saudi Arabia dikonversi waktunya menjadi Jam 6 pagi dan jam 6 sore. Jangan lupa setting alarm, dan jika sudah berbunyi langsung minum pilnya, kalau ditunda khawatir lupa dan penundaan haid bisa gagal. Waktu di Saudi Arabia lebih lambat 5 jam daripada waktu Indonesia bagian Tengah. Begitulah dan sampai ibadah haji selesai. Alhamdulillah Allah ijinkan haid tidak keluar.

Namun saya lupa memperhitungkan untuk pelaksanaan umrah sunnah tgl 18 Agustus. Saya terlanjur melepas primolut tanggal 16 Agustus, sore tidak diminum lagi. Dan Allah memberikan pengalaman yang berharga buat saya. Saya haid setelah mengambil Miqot di Tanim untuk mengikuti umroh sunnah. Sehingga saya harus tetap menyelesaikan umroh sunnah setelah suci, dengan tetap melanjutkan ihrom dan menjaga larangan ihrom sampai dengan dilaksanakannya tawaf dan sai. Ini lumayan berat bagi saya, harus menutup aurat walau di kamar dan semua penghuni kamar adalah perempuan, sepanjang belum melaksanakan umroh yang tertunda.

Foto Biometrik

Terhitung tanggal 24 Oktober 2018, pengajuan visa ke Arab Saudi harus menyertakan rekam biometrik yaitu sidik jari dan retina mata. Proses ini pun melalui antrian yang sangat panjang, ratusan orang perharinya. Jemaah dibagi sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Tes kebugaran

Diikuti oleh hampir seluruh jemaah, namun bagi yang berhalangan hadir boleh tidak mengikutinya.

Penyerahan paspor

Penyerahan passpor ke Kemenag untuk mengurus Visa Haji dilakukan sekitar bulan Februari 2019, keberangkatan bulan juli 2019

Proses manasik haji 

Kami juga diberikan manasik haji sebanyak 10 kali. Bagi yang tidak bisa mengikutinya boleh ikut manasik haji dimanapun berada.


Untuk proses tersebut di atas saya tulis secara acak, tidak berurutan, hanya sebatas ingatan saya saja. Setelah proses itu semua kami menunggu proses selanjutnya yaitu pengambilan koper dan pengambilan Kartu Kesehatan Jamaah Haji (KKJH)

Pengumpulan Koper

Pengumpulan koper dilaksanakan hari Sabtu, tanggal 27 Juli 2019 di Kantor Kementrian Agama RI, tidak diperbolehkan membawa cairan melebihi 100ml dan berat maksimal yang diperbolehkan adalah 32 kg

Setelah menyerahkan Koper, kami diberikan sebuah surat yaitu surat panggilan masuk asrama (SPMA) dan selembar slayer penanda “Jamaah Haji Kota Banjarmasin”

Masuk Asrama Haji

H-1 keberangkatan, kami masuk asrama haji, dimulai dari prosesi pelepasan jemaah calon haji di Sabilal Muhtadin Banjarmasin. Setelah berpisah dengan keluarga yang mengantar, bagi yang diantar, klo saya tidak ada yang mengantar karena ga ada keluarga di Banjar ini, kami menjalani pelepasan oleh Pejabat-pejabat kementrian Agama dan Pejabat penting lainnya.

Dengan bis yang dikawal oleh polisi kami menuju asrama haji dan mendapat sambutan serta pengarahan dari petugas yang berwenang.

Di asrama haji maksudnya adalah dikarantina agar jemaah haji fokus untuk berangkat dan tenang meninggalkan keluarga di tanah air, karena keluarga tidak bisa menengok lagi dan tidak bisa pula ingin ikut mengantar ke Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin, karena rombongan dengan bis nantinya langsung diantar menuju pintu pesawat yang akan mengantar ke Bandara Jeddah dengan transit ke bandara Kualanamu, Medan untuk berganti crew pesawat. Bener-bener keren, baru kali ini merasakan langsung menuju pintu pesawat. Proses pemeriksaan barang dilakukan di asrama haji. Ada beberapa petugas bandara yang  melayani mini security check in di asrama haji tersebut. Praktis dan tidak mengganggu kepentingan orang lain, dan tidak membuat bandara menjadi penuh oleh pengantar/keluarga jemaah haji yang ingin melepas keberangkatan.

Di asrama haji ini diberikan satu kali manasih haji yang terakhir sebelum berangkat, sholat berjamaah, dan pembagian uang saku dari Kemenag sebanyak kalau tidak salah 1000 Riyal. Untuk membayar dam karena melaksanakan haji tammattu dan sisanya untuk hari dimana tidak mendapatkan sarapan selama di Mekkah dan Madinah.


Alhamdulilah semua berjalan dengan lancar, happy rasanya dan harus tetap selalu melafadzkan dzikrullah.

No comments:

Post a Comment

Mastermind dan False Celebration

  Anggota Tim yang memberikan sarannya:  #ibupembaharu #bundasalihah #darirumahuntukdunia #hexagoncity #institutibuprofesional #semestaberka...