Tuesday, November 7, 2017

Uang saku dari bros rajutan

Siang itu saya diberitahu anak saya yang kedua kalau di depan kulkas ada tempelan surat dari Nisa (anak saya yang pertama).

"Oh iyaa ada surat, dari kapan ada surat disini?"

"Udah 2 hari yang lalu, Bun"

Setelah saya baca, saya menyimpulkan begini

Nisa ingin punya uang sendiri dari hasil merajut. Rencana dia ingin membuat bros rajutan dan dijual ke teman-temannya. Tujuannya dia senang merajut dan pengen dari kesenangannya dia bisa memperoleh uang saku dari karyanya.

Awalnya, pernah saya tidak membolehkan dia membeli pulpen, karena sudah terlalu sering beli pulpen dan hilang. Mungkin dia merasa kecewa tidak dibelikan pulpen akhirnya punya ide demikian.

Saya apresiasi keinginannya dan mendukung, tantangannya dia harus menyempatkan untuk bikin rajutan di sela-sela waktu. Sampai saat ini ada beberapa rajutan yang sudah jadi. Kalau melihat prosesnya saya ga tega, sambil ngantuk ngantuk dia bikin rajutan. Tapi buat proses belajar dia bahwa kreativitas yang positif diperlukan untuk mencapai keinginan termasuk harus action untuk mencapainya.

Memang anak-anak sudah kreatif kita hanya menjaga agar kreativitasnya tidak menurun dan bisa berakhir mati. Sesuai dengan definisi kreativitas di buku bunda sayangnya ibu Septi Peni Wulandani bahwa kemampuan berpikir beragam yang ditandai dengan Fluency atau ide-ide yang mengalir lancar, Flexible atau memikirkan berbagai macam pemecahan masalah, Originalitas atau mencari hal baru yang belum pernah ada dan Elaborasi atau melakukan tuntas, detil dari berbagai sudut pandang. Begitulah proses kreativitas semoga terus akan tetap tumbuh.



1 comment:

  1. Yuk kita fasilitasi.. bisa juga rencana magang kerja di cafe..

    ReplyDelete

Mastermind dan False Celebration

  Anggota Tim yang memberikan sarannya:  #ibupembaharu #bundasalihah #darirumahuntukdunia #hexagoncity #institutibuprofesional #semestaberka...