Saturday, November 4, 2017

Yuuk.. belajar Kreatif di IIP

Hari itu di grup Bunda Sayang diposting materi tentang kreativitas, seperti biasa diberikan waktu untuk mencerna materinya dan kemudian saling berdiskusi. Semua boleh menanggapi apa yang menjadi pertanyaan setiap peserta tidak ada guru dan murid seperti di sekolah-sekolah, disini semua guru dan semua murid, artinya bisa saling sharing informasi dan pengalaman, bukan one way atau satu arah. 

Materi yang disusun oleh Kreshna Aditya tersebut berbicara tentang betapa kreativitas itu mati karena system persekolahan yang tidak sesuai dengan kecerdasan anak, yang mewajibkan anak seragam atau sama memiliki akademis yang terukur, padahal semua anak cerdas di bidangnya dan bidang itu tidak hanya akademis. Anak-anak perlu sekolah tapi di bidang yang diminatinya yang menjadi passionnya. Dan karena anak-anak bersekolah di sekolah yang kurang sesuai maka lambat laun kreativitas mengecil. Dari diskusi di whatsapp grup fasilitator memberikan pendapatnya bahwa mungkin kreativitas anak akan mengecil, tetapi anak tetap menjadi murid di rumah, dan kembali lagi kita sebagai orang tua yang berusaha membangkitkan lagi kreativitasnya.

Selain itu bu Septi Peni Wulandani mengingatkan dalam quotesnya bahwa 
"Anak-anak secara fitrah sudah lahir kreatif kitalah yang harus mengubah diri agar layak mendampingi para creator di jamannya nanti" 

Pertanyaan renungan "Layakkah kita?"

Lagii...
Peran orang tua #nunjuk_diri_sendiri untuk membangkitkan kreativitas anak-anak dimulai mengubah diri dengan cara berpikir "out of the box" berpikir kreatif dengan membuka kotak pemikiran. Sesuatu yang nampaknya tidak mungkin dengan mengubah cara berpikir kita, maka akan ketemu jalan keluarnya. 

Proses kreativitas urutannya dimulai dari evolusi, sintesis kemudian revolusi. Evolusi merupakan ide baru dibangkitkan dari ide sebelumnya, sintesis, jika dua atau lebih ide yang ada digabungkan menjadi satu ide baru lagi, dan revolusi jika benar-benar dengan membuat perubahan baru dengan pola yang belum pernah ada. Dengan melihat proses itu kembali menengok ke dalam diri adakah proses kreatif yang terjadi di dalam diri ini??

Materi ini bikin banyak merenung, dan bertekad untuk sedikit demi sedikit mengubah pola pikir dan lanjut action.

Kalau boleh berpendapat kreativitas itu adalah jika dengan cara berpikir kemudian action, kita mau dan mampu mengubah nilai sebuah benda, nilai sebuah ide. Misalnya mengubah bahan-bahan mentah menjadi sebuah masakan yang bisa dinikmati, mengubah kardus menjadi sebuah permainan yang bisa membuat anak-anak senang. Mewujudkan ide di kepala dan mengiringinya dengan action, bagaimana actionnya memang harus memacu otak untuk berpikir. 

Selain itu kreativitas itu berpikir dan bertindak adalah bahwa segala sesuatu bisa bernilai produktif, misal bagaimana dengan membaca bisa menjadi sebuah tulisan, tidak hanya menonton tapi kemudian menceritakan kembali. 

Jadi klo mau belajar kreativitas yaa di IIP, disini tidak hanya teori walaupun teori penting banget yaa..kita diajarin untuk langsung mengaplikasikan bagaimana menikmati proses kreatif dalam keluarga lewat tantangan 10 hari selebihnya kita tetap kerjakan tantangan ini seumur hidup. Semangaat !!!


Terinspirasi dari
- Materi Bunda Sayang Level 9
- WAG Bunda Sayang
- Rumah Inspirasi
- Buku Cinta yang berpikir (Ellen Kristi)


#kelas bunda sayang
#InstitutIbuProfesional
#ThinkCreative

No comments:

Post a Comment

Mastermind dan False Celebration

  Anggota Tim yang memberikan sarannya:  #ibupembaharu #bundasalihah #darirumahuntukdunia #hexagoncity #institutibuprofesional #semestaberka...