Thursday, January 25, 2018

Apa peran yang kau ambil?

Untuk nice homework kali ini tetap.. menantang untuk dijawab, mungkin tidak tahu atau bahkan tidak mau tahu dengan kondisi sekitar, ada rasa khawatir juga tidak bisa menghadapi tantangan dengan baik. Setiap orang menyadari bahwa untuk mengerjakan pekerjaan yang besar selalu dimulai dengan satu langkah pertama, tidak menunggu siap, tidak menunggu sempurna, tapi kemauan untuk berkontribusi, kemauan untuk belajar dan kemauan bekerja dalam tim.

Kondisi masyarakat disini bervariasi, ada yang pendatang ada pula penduduk asli, buat pendatang seperti saya ini, banyak yang harus dilakukan untuk penyesuaian diri. Begitu terasa sekali fasilitas umum seperti rumah sakit, pelayanannya masih belum memenuhi standar. Minim tempat bermain anak-anak, walaupun ada, kondisinya kurang terawat. 

Di sekitar kabupaten ini seharusnya makmur, tambang minyak dan tambang batubara dihasilkan di sini, malah sudah ada lagi pabrik semen di pinggiran kabupaten ini. Namun penampilan kota ini masih seperti kota yang semrawut, banyak galian dan timbunan, jalur lambat dijadikan parkir mobil pribadi, sepeda motor masuk ke jalur mobil, jalanan penuh debu dan genangan air. Lebih parah jalan keluar masuk truk tronton bermuatan semen yang lalu lalang di jalur luar kota, membuat jalan tak mampu menahan beban, membentuk lendutan dan ketika hujan menampung air sempurna. Bahkan banyak terjadi kecelakaan tunggal karena terlambat menghindari jalan rusak atau kendaraan menjadi tidak seimbang karena jalan aspal berubah menjadi bukit-bukit kecil. Jika pagi dan sore hari jalan umum dipenuhi mobil triton mengangkut pegawai yang bekerja di perusahaan pertambangan yang merupakan obvitnas atau objek vital nasional. Area pertambangan batubara mencapai Kalimantan Tengah saking luasnya, terdapat pula area pertambangan yang sudah ditinggalkan karena hasilnya tak lagi menjanjikan. Disinilah tantangannya, para bapak banyak bekerja di kantoran, sementara istrinya berkiprah di dalam rumah. Diantara banyaknya ibu-ibu di sini pastilah haus ilmu bagaimana mendidik anak-anak, bagaimana harus mandiri karena jauh dari keluarga. Jauhnya para ibu dan bapak dari kampung halaman, ketiadaan fasilitas modern seperti mall, bioskop dan lain-lain membuat ibu-ibu tergerak untuk beraktivitas yang lebih positif untuk mengisi waktunya.

Untuk para pendatang biasanya punya anak kisaran balita sampai dengan SMP, karena selepas SMA mereka memilih untuk menyekolahkan di Banjarmasin atau daerah lain. Jadi lebih banyak anak-anak yang berusia sampai dengan SMP. 

Karena di daerah yang jauh dari pusat kota, banyak para keluarga akhirnya memilih untuk mengeksplore alam yang masih natural, mengunjungi bahkan camping/menginap di alam terbuka. Sehingga meminimalisir hiburan-hiburan perkotaan yang akrab dengan mall dan gedung-gedung bertingkat.

Dalam mengeksplore alam pun lebih seru jika dilakukan beramai-ramai tidak sendiri-sendiri. Tantangannya mengumpulkan orang yang satu visi dan berkegiatan bersama secara teratur. 

Bicara mengenai bakat saya dalam hubungannya dengan tantangan ini, saya menyukai hal-hal yang berhubungan dengan parenting, orang yang mau untuk belajar untuk menjadi yang lebih baik. Mau bersusah payah untuk memperbaiki hubungan dengan anak-anak dan inginkan anak-anak mencapai potensi terbaiknya. Dan  semoga dengan dimulainya komunitas/rumah belajar di daerah ini, memperluas pergaulan dan keterampilan mengorganisir sebuah kegiatan. Menjadi magnet buat para ibu-ibu untuk melakukan hal yang sama yaitu selalu merancang dan berkegiatan untuk mengakrabkan keluarga dan antar keluarga.

Inginnya, sebuah komunitas atau rumah belajar tidak pernah sepi dari kegiatan-kegiatan yang melibatkan anak dan orang tua, selalu ramai, tempat belajar bersama dan tempat sosialisasi dan juga tempat curhat buat sesama orang tua, bukan untuk mengeluh tapi untuk menyalurkan energi yang mungkin bisa berakibat kurang baik jika dipendam.

Bayangan kegiatan-kegiatan seperti yang sudah pernah beberapa temen-temen lakukan, kumpul bocah dan berkegiatan bersama. Kegiatan seperti ini baik jika terkoodinir, punya tujuan dan apa yang dilakukan selalu mendekat ke visi misi komunitas atau visi misi keluarga. Karena Tanjung cukup jauh dari pusat kota, jarang sekali ada pemateri kondang yang mau datang ke sini, namun pasti akan ada orang yang berjuang tanpa berharap imbalan. 

Bismilah semoga semangat untuk mendidik anak dengan baik tetap terjaga sampai kapanpun. Melalui komunitas, diri secara personal tumbuh dan bersiaplah untuk menjadi besar. Jangan lupa semua butuh konsekuensi.

Tahun-tahun selanjutnya berharap bisa bekerja sama untuk membuat sebuah creative event organizer yang selalu siap  menjadi penyedia  pemateri khususnya parenting secara offline dan online. Semakin solid dengan teman-teman seperjuangan, karena sendiri itu ga enak. Bukankah silaturahim itu memperpanjang umur?

No comments:

Post a Comment

Mastermind dan False Celebration

  Anggota Tim yang memberikan sarannya:  #ibupembaharu #bundasalihah #darirumahuntukdunia #hexagoncity #institutibuprofesional #semestaberka...