Sunday, April 19, 2020

Dapurku

Waktu awal pindah ke Tanjung, tempat tinggal kami masih original banget yaitu tipe 45, dengan 2 kamar dan 1 kamar mandi, ruang tamu gabung dengan ruang keluarga sekaligus dapur. Dan sepertinya ga layak untuk menerima tamu. Saya udah jelas stress, sering uring-uringan karena minimnya area gerak saya terutama kalau sedang menyiapkan makanan. Sampai berangan-angan punya dapur yang luas, bersih, dan lengkap. 

Akhirnya bilang sama suami, “Mas, gimana aku bisa hidup normal, semua serba ga lengkap?”

Suami jawab, “Buat ayah, bunda dan anak-anak pindah kesini, itu sudah lengkap banget”

#Eaaa.. diem deh beberapa detik..senyum juga sih walau lanjut lagi komplainnya. Hehehe maafkan kelakuanku.

Sekarang alhamdulilah udah ada dapur sendiri walau ga terlalu luas tapi sudah layak untuk menyiapkan segala keperluan makan. Masih harus decluttering barang-barang biar ga terlalu penuh dan sesak. 

Apa keistimewaan dapur buat saya?

Dapur itu merupakan salah satu tempat me time saya selain kasur dan bantal, hehehe, saya yang termasuk jarang masak tapi suka banget kegiatan dapur, kalo ga ada kegiatan lain pengennya berlama-lama di dapur. Terjun ke dapur full baru saat pindah ke Tanjung ini tahun 2014an, karena ga ada ART yang bantuin hehehe. Sudah 10 tahunan setelah menikah ga pegang dapur, klo ga beli yaa dimasakin sama yang bantuin di rumah. Wajar kalo ternyata saat masak sering gagal juga, tapi suami ga tau sih kalo itu masakan gagal, masih bisa dan enak dimakan. Baru 2 bulanan ini saya hampir ga pernah beli makan di luar alasannya sejak mempraktekkan eating clean, masak di rumah lebih sehat, ternyata masak sendiri ga ribet kok karena masakannya sederhana, mudah dan tidak terlalu banyak proses.

Lay out dapur yang sekarang walau masih banyak kekurangan, saya happy karena bisa mengerjakan banyak pekerjaan sambilan saat memasak. Bisa sambil nonton tv atau mendengarkan kajian, bisa sambil ngobrol bareng anak-anak. Ada meja serba guna yang saat memasak dipakai untuk persiapannya, saat selesai masak berubah menjadi meja makan. Maklum rumah yang tidak terlalu besar memang perlu disiasati. Dapurnya menyatu dengan ruang keluarga sehingga saat memasak tidak terisolasi melainkan masih di tengah-tengah keluarga.

Dapur yang nyaman buat pemakainya bikin hati bahagia dan semangat untuk beraktivitas, diusahakan dapur selalu bersih, di meja makan hanya ada hiasan bunga, seluruh barang tersimpan rapi di lemari, kompor bersih, minim percikan minyak, tipsnya selalu dilap dengan air hangat setelah selesai memasak. Agar minyak tidak lengket. Kulkas tersusun rapi, selalu memakai wadah yang tertutup agar makanan tidak terkontaminasi.

Usahakan sinar matahari bisa menembus dapur, untuk mencegah bakteri-bakteri dan jamur berkembang biak.

Kalau dapur nyaman, setiap anggota keluarga merasa happy dan betah sehingga meningkatkan mood dan segala sesuatunya menjadi lancar. Dapur salah satu penunjang hidup sehat, kalo dapur kurang menyenangkan, jadi males masak, dan akhirnya kembali lagi ke kebiasaan lama, beli makan di luar, dan makan bebas.

Tetap jaga dapur agar bersih, rapi dan spark joy

Mari sematkan badge “very good” atas usahanya menjaga dapur tetap menyenangkan.








#tantangan30hari
#bundacekatan1
#tahapkepompong
#institutibuprofesional
#harikeduapuluhdelapan

No comments:

Post a Comment

Mastermind dan False Celebration

  Anggota Tim yang memberikan sarannya:  #ibupembaharu #bundasalihah #darirumahuntukdunia #hexagoncity #institutibuprofesional #semestaberka...