Friday, April 17, 2020

Memilih bahan pangan



Masih dari buku Eating Clean Series Inge Tumiwa, ada informasi penting buat saya untuk memilih bahan pangan yang benar baik untuk kesehatan kita, bukan yang diiklankan dan dimitoskan sehat, ini sebagai catatan buat saya, yaitu:

1. Pilih sayuran dan buah lokal yang tidak berasal dari bibit yang direkayasa genetik, serta minim atau bahkan bebas pestisida.

2. Pilih protein hewan alami lokal yang berkualitas, tidak diternak menggunakan pakan ternak yang berasal dari bahan pangan yang direkayasa secara genetik, antibiotik dan hormon, pewarna buatan, dan tidak diproses secara modern di dalam pabrik.

3. Pilih beras yang tidak mengandung pestisida

4. Pilih kacang-kacangan yang sudah dikeringkan

5. Pilih biji-bijian dalam bentuk aslinya, bukan dalam bentuk minyak.

6. Pilih kedelai alami dan organik yang sudah difermentasi antara lain tempe

7. Pilih minyak yang mengandung lemak sehat untuk memasak dan minyak untuk membumbui, antara lain minyak kelapa, coconut butter, minyak zaitun alami, minyak alpukat, minyak wijen alami, ghee dan clarified butter.

8. Pilih bahan pangan yang tidak mengandung gluten seperti beras, kentang, ubi, jagung, singkong, labu.

9. Pilih tepung pengganti yang tidak mengandung gluten, misal tepung beras, tepung kelapa, tepung singkong, tepung kentang, tepung jagung, polenta, tepung kacang arab, tepung buckwheat, sorghum, sago, teff, carob, tepung quinoa, tepung millet.

10. Gunakan bumbu segar dan rempah-rempah kering alami.

11. Pilih gula alami dan tidak usah menggunakan gula berlebihan sekalipun menggunakan gula alami. Misalnya stevia yang masih berbentuk daun ataupun diproses secara tradisional, madu mentah yang tidak dipasteurisasi, gula kelapa, gula aren dan kurma alami.

12. Gunakan susu selain susu sapu misalnya susu kelapa, susu kambing, dan susu kacang-kacangan (plant base milk). Bisa mengonsumsi susu sapu, pilih susu dari sapi yang diternak dengan pakan alami (rumput) dan tidak dipasteurisasi.

13. Gunakan garam laut alami.

14. Gunakan bumbu yang dibuat dari bahan alami yang baik untuk kesehatan dan tidak ditambahkan dengan berbagai zat kimia, misalnya Liquid Coconut Amino, kecap ikan, saus tamari, dan kecap manis kelapa atau sorghun.

Dari semua panduan ini yang sampai saat ini bisa dilakukan adalah membeli sayur dan buah lokal yang tersedia di pasaran, ayam organik masih belum tersedia, jadi masih memasak dengan ayam broiler namun sebulan hanya 2-3 kali dengan menu ayam broiler. Sebisa mungkin menggunakan ayam kampung asli. Sisanya didominasi dengan ikan laut dan ikan sungai. Beras menggunakan neras merah yang tersedia di minimarket lokal. Kacang hanya sekali-sekali saja dan dimasak dengan cara disangrai. Bisa dibikin bumbu pecel, bumbu tahu telor, bumbu gado-gado atau dijadikan cemilan biasa. Tempe hanya membeli yang tersedia di pasaran, kalau dilihat-lihat kedelainya bagus bentuknya apakah ini Kedelai GMO?. Minyak goreng sudah beralih ke minyak goreng kelapa, dan di rumah tersedia minyak wijen dan minyak zaitun untuk campuran salad. Mengusahakan untuk membeli ubi, singkong dan unbi-umbian lainnya untuk cemilan. Bisa juga aneka makanan yang berbahan dasar tepung beras seperti putu mayang, bubur sum sum yang dimakan dengan campuran gula kelapa/gula aren. Untuk bumbu-bumbu menggunakan bumbu alami, tidak ada bumbu instan hanya masih memakai terasi. Konsumsi berupa susu sementara ini berhenti, masih belum menemukan susu berbahan dasar protein nabati/kacang-kacangan yang bebas gula. Garam laut menggunakan garam laut alami atau garam pink himalaya. Kecap pun sementara ini masih stop dulu, karena belum menemukan versi sehatnya.

Alhamdulilah semoga konsisten dan terus ada peningkatan dalam hal pemilihan bahan alami dan kemampuan menyediakan makanan sehat buat keluarga.

Mari sematkan badge “very good” untuk kemajuan ini.


#tantangan30hari
#bundacekatan1
#tahapkepompong
#institutibuprofesional
#harikeduapuluhenam

No comments:

Post a Comment

Mastermind dan False Celebration

  Anggota Tim yang memberikan sarannya:  #ibupembaharu #bundasalihah #darirumahuntukdunia #hexagoncity #institutibuprofesional #semestaberka...